Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Heboh Monstera Varigeta Rp 225 Juta | Balita Makan Tanah dan Pecahan Batu

KOMPAS.com - Sri Hastuti (41), warga Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, membuat heboh dengan membeli tanaman hias Monstera Varigeta dengan harga Rp 225 juta.

Sri membeli tanaman hias tersebut pada Jumat (10/9/2021), di daerah lereng Gunung Lawu, tepatnya di Dusun Mogol, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Namun, tanaman yang baru dibelinya tersebut sudah ditawar kolektor.

Bahkan, peminatnya bukan hanya dari dalam negeri, tapi juga dari luar negeri.

Sementara itu, seorang bocah di Kota Tegal, Jawa Tengah, berusia tiga tahun berinisial VF memiliki kebiasan memakan tanah dan pecahan tembok.

Hal itu terjadi diduga orangtua korban yang tidak pernah membelikannya jajanan karena tak mampu secara ekonomi.

Orangtua VF, Umrotun mengaku sudah menegur agar anaknya tak melakukan hal tersebut.

Namun saat tidak dalam pengawasan, anaknya kembali melakukannya hingga akhirnya menjadi kebiasaan sampai sekarang.

Baca populer nusantara selengkapnya:

Sri mengatakan, tanaman Monstera variegata ini memiliki keunikan tersendiri dan tergolong langka.

Perempuan yang telah menekuni tanaman hias selama 21 tahun ini mengatakan, keistimewaan dari Monstera variegata adalah dapat mengeluarkan tongkol.

"Saya 21 tahun main tanaman hias. Jadi saya menguasai tanaman hias apa. Spesial saya memang Anthurium. Kalau monstera kebetulan langka belum ada dua tahun," ungkap Sri di Solo, Jawa Tengah, Minggu (12/9/2021).

Kata Sri, tanaman hias itu ia dapat di daerah lereng Gunung Lawu, tepatnya di Dusun Mogol, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Namun, Monstera yang baru dibeli pada Jumat itu sudah diincar kolektor. Tidak hanya dari dalam, kolektor luar negeri juga tertarik memiliki monstera itu.

Sri mengaku monstera yang baru dibeli tersebut sudah ditawar kolektor dari Jakarta seharga Rp 160 juta. Monstera yang ditawar memiliki tinggi sekitar dua meter.

"Masih belun saya kasihkan. Karena minta satu tanaman monstera ini Rp 250 juta," ungkapnya.

 

VF, bocah tiga tahun di Kota Tegal, Jawa Tengah, memiliki kebiasan memakan tanah dan pecahan tembok.

Ibu VF, Umrotun Khasanah (40) mengatakan, awal pertama kali melihat anaknya memakan tanah dari reruntuhan tembok di dalam rumahnya setahun lalu.

"Saat itu main sendiri di dalam rumah dan saya tinggal memasak. Saat saya lihat dia sedang makan tanah dari pecahan tembok," kata Umrotun ditemui wartawan di kediamannya di Kelurahan Debong Lor, Kecamatan Tegal Barat, Sabtu (11/9/2021).

Saat mengetahui itu, Umrotun mengaku sudah menegur anaknya. Namun, saat tidak dalam pengawasan, sang anak kembali melakukannya.

Bahkan, saat dilarang, sambung Umrotun, anaknya menangis hingga akhirnya kebiasaan itu sampai sekarang.

"Katanya enak. Kalau main di luar, juga tanah yang dimakan. Dan kalau dilarang dia nangis. Akhirnya keterusan sampai sekarang," ujarnya.

Umrotun juga mengakui jika jarang membelikan anak ketiganya itu jajan karena tak memiliki cukup uang.

"Ya mungkin karena tidak pernah jajan. Makan saja sehari kami mampunya hanya dua kali," ungkapnya.

 

Seorang sopir di Medan, Sumatera Utara, berinisial GP (48), warga Lingkungan I, Desa Nelayan Indah, Kecamatan Medan, ditangkap polisi.

GP ditangkap karena kedapatan membawa ganja seberat 30 kg yang disimpannya di dalam karung di mobilnya.

Pelaku ditangkap di dekat pintu gerbang Tol Belmera arah Belawan tepatnya di bawah Fly Over, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, Jumat (10/9/2021).

"Dari keterangan tersangka GP, barang bukti ganja seberat 30 kg itu didapat dari warga Blangkejeren, Aceh, berinisial A (dalam penyelidikan)," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi saat dikonfirmasi melalui telepon pada Minggu (12/9/2021).

Dalam menjalankan aksinya, sambung Hadi, GP mendapat keuntungan sebesar Rp 21 juta apabila berhasil mengedarkan barang haram tersebut.

 

Sebanyak 139 mahasiswa di salah satu kampung di Bengkayang, Kalimantan Barat, terpapar Covid-19.

Kepala Bidang Kesehatan Kalbar Harisson mengatakan, 139 mahasiswa terpapar Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan swab polymerase chain reaction (PCR).

"Terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Bengkayang karena adanya klaster baru di kampus. Terdapat 139 mahasiswa yang positif PCR, mereka semua tanpa gejala," kata Harisson kepada wartawan, Minggu (12/9/3021).

Kata Harisson, mahasiswa yang terpapar Covid-19 itu selama adanya proses perkuliahan di kampus, mereka diketahui tinggal di asrama.

Harisson mengaku, saat dimulainya proses pembelajaran sudah dilakukan tes swab antigen.

"Tetapi dalam proses pembelajaran terjadi penularan," ujarnya.

Untuk menekan laju penularan Covid-19, sambung Harisson, kegiatan belajar tatap muka ditutup selama dua minggu ke depan.

 

Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal )BKM) Bahlil Lahadalia mengunjungi sirkuit MotoGp Mandalika Lombok Tengah, Sabtu (11/9/2021).

Dalam kunjungannya, Bahlil mengatakan, Sirkuit Mandalika mempunyai kelebihan yang luar biasa dibandingkan sikruit dengan di negara lain.

Ia menyebut, kelebihannya yakni memiliki panorama alam yang indah dengan bentangan pantai yang biru.

"Saya yakin ini mempunyai sesuatu ciri yang berbeda dengan sirkuit yang lain, alamnya pasti lebih natural kemudian di samping pantai," kata Bahlil ditemui awak media.

Bahlil pun mengapresiasi capaian pembangunan sirkuit yang telah mencapai 90 persen lebih.

"Saya melihat sirkuit ini sudah 90 persen lebih sudah paten sekali, dan saya lihat luarnya saja udah enak, apalagi dalamnya, ini tadi baru ngecek luarnya, sekarang ngecek dalamnya," ungkapnya.

Ke depannya, kata Bahlil, Mandalika tidak hanya untuk olahraga otomotif dunia, melainkan juga olahraga dunia lainnya seperti golf.

"Saya pikir ke depan NTB ini akan menjadi suatu kawasan tempat olahraga dunia bukan hanya otomotif tapi juga, tadi saya juga melihat market dari pengembangan ITDC itu pengembangan Golf itu potensi menarik wisatawan yang paten," ujarnya.

 

Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Labib Zamani, Tresno Setiadi, Dewantoto, Idham Khalid, Hendra Cipta | Editor: Khairina, Dheri Agriesta, I Kadek Wira Aditya)

https://regional.kompas.com/read/2021/09/13/060734978/populer-nusantara-heboh-monstera-varigeta-rp-225-juta-balita-makan-tanah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke