Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkunjung ke Kedai Wak Din, Mencicipi Sate Cucuk Manis Khas Palembang Cita Rasa Turun-Temurun

Kompas.com - 12/09/2021, 13:51 WIB
Aji YK Putra,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Satu unit ruko berukuran sekitar 12x 6 meter yang berada di Jalan KH Azhari 7 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu 1 Palembang, Sumatera Selatan nampak lusuh.

Noda-noda hitam bekas asap dan arang menempel di setiap sudut ruangan. Bila dilihat dari luar maupun dalam, tak ada yang istimewa dari bangunan ini.

Meski demikian, tempat ini ramai dikunjungi warga untuk mencicipi sate khas Palembang yang dikenal bernama Sate Cucuk Manis "Wak Din".

Baca juga: Fakta Unik Pedagang Sate Keliling di Telaga Sarangan, Ternyata Sudah Ada sejak 1930

Siti Hawa atau akrab disapa Cek Awa adalah keturunan keempat yang mengelola kedai Wak Din yang telah berdiri sejak tahun 1700-an.

Wanita yang kini sudah menginjak usia 61 tahun tersebut begitu ramah saat melihat pengunjung datang.

Meskipun seorang pemilik, ia tak segan turun langsung untuk meracik bumbu maupun membakar sate yang hendak disajikan kepada konsumen.

Sate Cucuk Manis khas Palembang.KOMPAS.com/AJI YK PUTRA Sate Cucuk Manis khas Palembang.

"Tunggu lah sebentar tidak lama kok dibakarnya," kata Awa kepada Kompas.com, Minggu (12/9/2021).

Tangan Awa terlihat begitu cekatan saat jarinya mengais arang untuk membakar sate.

Di sisi sebelah kirinya ada satu unit kipas bewarna putih yang telah bercorak menjadi hitam untuk membantunya membakar sate.

Tak terlalu menunggu lama, Sate Cucuk Manis yang legendaris itu pun telah siap untuk disantap.

Pada hidangan sate itu, daging sapi yang sudah dipotong seukuran dadu itu tampak cukup besar bila dibandingkan dengan Sate Padang maupun Sate Madura.

Meski potongan dagingnya besar, tekstur daging sate itu ternyata tak alot. Rasa dagingnya begitu lembut dan beraroma rempah yang kuat.

Campuran kecap di piring bersama potongan cabai rawit, membuat rasa sate cucuk manis bertambah gurih. Pedasnya rasa cabe itu membuat selera makan menjadi bertambah.

Apalagi memakan sate manis ini dibarengi dengan hirupan kuah kaldu, maupun sop dan pindang sehingga rasanya begitu bewarna.

"Tinggal pilih sukanya kuah yang mana," ujar Awa menambahkan.

Sate Cucuk Manis khas Palembang yang dihidangkan bersama kuah kaldu dan sop, serta sambal buah mangga muda.KOMPAS.com/AJI YK PUTRA Sate Cucuk Manis khas Palembang yang dihidangkan bersama kuah kaldu dan sop, serta sambal buah mangga muda.

Sate Cucuk Manis yang dibuat Awa itu sebelum dibakar telah lebih dulu dibuat setengah matang dengan 'diungkep' selama lebih dari dua jam menggunakan rempah dan resep khusus warisan keluarga.

Sehingga ketika pembakaran satenya pun hanya memakan waktu kurang dari dua menit.

"Kalau umumnya sate menggunakan kuah kacang atau kaldu, Sate Cucuk Manis ini cuma pakai kecap manis, dan potongan cabai. Jadi walaupun namanya Cucuk Manis, rasa sate tetap pedas," jelasnya.

Dalam satu porsi Sate Cucuk manis, terdapat lima tusuk sate begitu memesan hidangan ini.

Selain itu, konsumen juga mendapatkan tambahan pelengkap untuk menikmati hidangan sate seperti sambal buah mangga muda, acar timun, dan pilihan kuah yang hendak disajikan ketika menikmati sate.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Regional
Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Regional
Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Regional
10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

Regional
1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

Regional
Menyalakan 'Flare' Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Menyalakan "Flare" Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com