Sate Cucuk Manis "Wak Din" ini berdiri pada tahun 1700-an, yang mulanya berada di Kampung Kapitan yang menjadi tempat objek wisata di Palembang.
Namun, pada tahun 1900-an, lokasi tempat jualan itu akhirnya pindah ke kawasan 7 Ulu. Meski sudah ratusan tahun, Sate Cucuk Manis Wak Din hanya ada satu di Palembang.
Awa bersama keluarganya sepakat tak mau membuka cabang di tempat lain untuk mempertahankan cita rasa asli Sate Cucuk Manis.
Alasan itu pula yang membuat Awa turun langsung dalam setiap menyajikan bumbu maupun membakar sate untuk pelanggan.
Baca juga: 7 Fakta Sate, Makanan yang Dipesan Soekarno Usai Proklamasi Kemerdekaan
"Karena biasanya kalau sudah ada cabang, rasa akan berubah. Bahkan sempat ada orang yang menawarkan saya untuk buka cabang, tapi kami sepakat untuk tetap di sini saja," jelasnya.
Bukan hanya tak ingin membuka cabang, di tengah kemajuan teknologi yang saat ini memasarkan jualan secara online pun tak diminati oleh Awa.
Ia masih tetap berdagang menantikan kedatangan pelanggan ke kedainya untuk dapat menikmati Sate Cucuk Manis khas Palembang.
Buktinya, setiap jam makan siang selalu ramai di kunjungi pelanggan Awa yang hendak menikmati Sate Cucuk manis.
"Rata-rata pelanggan memang lebih senang makan di sini," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.