KOMPAS.com - Warganet heboh dengan beredarnya foto seekor kerbau yang masuk ke lintasan sirkuit MotoGP Mandalika, Lombok Tengah.
Camat Pujut, Lalu Sungkul menjelaskan, masalah keamanan sirkuti adalah tanggung jawab bersama, termasuk memberi pemahaman ke masyarakat terkait aturan di dalam sirkuit bertaraf internasional itu.
“Kerbau ini kan tidak tahu mana kanan mana kiri, pemilik kerbau ini juga ini kan kadang-kadang tidak bisa baca, kan kita generasi yang melek, mari kita tutur tinularkan untuk memberi tahu masyarakat,” kata Sungkul, kepada Kompas.com, Kamis (9/9/2021).
Seperti diberitakan sebelumnya, di foto yang viral di media sosial, seekor kerbau tampak berjalan di dalam pagar sirkuit berwarna hijau, atau tepatnya di aspal service road, bukan main track lane.
Baca juga: Jelang World Superbike di Sirkuit Mandalika, Kapolri Minta Vaksinasi di NTB Dipercepat
Sebagai informasi, service road digunakan untuk jalur evakuasi ketika ada insiden kecelakaan saat pembalap MotoGP berlaga.
Sementara main track adalah kawasan khusus bagi para pebalap adu kecepatan dan tak sembarangan orang yang diizinkan untuk berada di zona itu.
Usai kejadian itu, Sungkul menuturkan, dari pihak pengembang kawasan the Mandalika Indonesia Tourism Development Corporition (ITDC) bukan melarang para pengembala untuk melintasi sirkuit.
Namun, ada beberapa aturan teknis yang memang harus dipatuhi mengingat pembangunan sirkuit masih dalam proses.
Baca juga: Kerbau Nyelonong Masuk Sirkuit Mandalika, Begini Reaksi Camat Pujut
"Bukan pelarangan gembala loh, tapi masak sih tidak tahu kalau itu dilarang. Jangan kemudian terlalu mendramatisir 'mereka kerbau, tempat ladangnya dulu untuk cari rumput', itu namanya memojokkan diri kita sendiri, saya tidak suka pernyataan-pernyataan yang kontra," kata Sungkul.
Selain itu, Sungkul mengajak warga sekitar sirkuit, khususnya warga Kecamatan Pujut, untuk dapat membantu menyukseskan pembangunan untuk kepentingan bersama.
"Ini sirkuit internasional, berada di desa kita, di kecamatan kita, ini rumah kita, orang di kabupaten luar iri melihat pembangunan, masa kita harus sia-siakan, maka dari itu mari kita saling mendukung baik pemerintah dan masyarakat," kata Sungkul.
(Penulis: Kontributor Lombok Tengah, Idham Khalid | Editor: Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.