KOMPAS.com - Prada Chandra Gerson Kumaralo, seorang personel Batalyon Infanteri Raider 715/Motuliato, Gorontalo, Sulawesi Selatan, meninggal dunia pada 19 Juli 2021.
Ia diduga tewas di tangan seniornya. Kini, enam prajurit yang merupakan terduga tersangka ditempatkan di Instalasi Tahanan Militer Pomdam Xlll/Merdeka.
Setelah Polisi Militer Kodam Xlll/Merdeka melakukan penyidikan, berkas perkara kasus ini dilimpahkan ke Oditurat Militer IV-18 Manado.
Berita populer lainnya adalah seputar video viral fenomena burung pipit berjatuhan di kuburan Banjar Sema, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali.
Video viral tersebut direkam oleh Kadek Sutika. Ia mengetahui kejadian tersebut sewaktu sedang berkendara menuju rumah temannya.
Namun, tiba-tiba hujan turun dengan lebat, sehingga Sutika putar balik kembali ke rumah.
Di saat itulah ia melihat gerombolan warga ramai-ramai di pekuburan untuk mengambil burung-burung pipit itu.
Berikut adalah berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com.
Komandan Pomdam XIII/Merdeka Kolonel Cpm R Tri Cahyo menjelaskan, Pangdam memerintahkan untuk membentuk tim investigasi internal yang bertugas mengusut kasus ini.
Tim tersebut terdiri dari Polisi Militer Kodam (Pomdam), Staf Intelijen Kodam (Sinteldam), Hukum Kodam (Kumdam), dan Kesehatan Kodam (Kesdam) dari Kodam Xlll/Merdeka.
Tri Cahyo mengatakan, penyebab meninggalnya Prada Chandra diduga karena terdapat kesalahan dan berlebihannya pola pembinaan yang dilakukan pelatih atau pembina kepada bawahan atau junior.
"Namun, karena pola pembinaan yang berlebihan dan kurang terkontrol hingga mengakibatkan almarhum Prada Chandra meninggal dunia pada saat melakukan kegiatan tersebut," ujarnya, Kamis (9/9/2021).
Baca selengkapnya: Prada Chandra Diduga Tewas di Tangan 6 Seniornya, Komandan Pomdam XIII/Merdeka: Tersangka Ditahan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.