BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta pemerintah pusat mengambil sikap soal Lembaga Permasyarakatan (Lapas) di Jabar yang kelebihan kapasitas.
Ia mengatakan, usulan penambahan kapasitas Lapas sudah sering disampaikan, namun tak kunjung ada solusi.
Jika tak bisa membangun Lapas baru, pria yang akrab disapa Emil itu mengusulkan agar tahanan kasus narkoba yang punya kriteria khusus bisa dipindahkan ke panti rehabilitasi.
Baca juga: Profil Ridwan Kamil
Kasus narkoba mendominasi
"Kami sudah menyampaikan Jawa Barat berkali-kali ya. Karena hasil temuan kita mayoritas yang ditahan tuh kasus narkoba sementara kasus narkoba itu kan treatment-nya dua, bisa ditahan atau direhab," ungkapnya.
Emil memohon kepada pemerintah pusat agar usulan itu dipertimbangkan agar kapasitas Lapas di Jabar bisa terkendali.
"Kami memohon pada pemerintah pusat mengkaji lebih mendalam lagi supaya mungkin kalau kategorinya bisa direhab tidak bisa ditahan hingga jumlah kapasitas di lembaga pemasyarakatan yang rata-rata over capacity termasuk di Jawa Barat itu bisa dikendalikan," tuturnya.
Baca juga: Lapas Bagansiapiapi, Lapas Terpadat Se-Indonesia, Kapasitas 100, Diisi 900 Orang
Wacana pembangunan lapas baru di Jabar
Berkaca pada kasus kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, Emil pun berharap agar insiden serupa tak terjadi di Jabar.
Emil pun bersedia membantu pemerintah pusat jika ada wacana membangun Lapas baru di Jabar.
"Saya mengucapkan duka cita mendalam lebih dari 40 manusia meninggal," kata Emil.
"Solusinya mengurangi, tapi melihat dari kasus per kasus yang salah satunya adalah dari kasus narkoba. (Lapas baru) tugas kami hanya mengamankan jadi kewenangan pemerintah pusat kalau sudah diputuskan tentu kami dukung kelancaran itu," jelas Emil.