Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

18 Kerbau di Dekat Sirkuit Mandalika Mendadak Sakit, Keluarkan Busa dari Mulut, Diduga Terserang Penyakit Ngorok

Kompas.com - 10/09/2021, 14:26 WIB
Idham Khalid,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com- Belasan kerbau yang berada di Dusun Ketapang, Desa Kuta, Lombok Tengah, NTB, tak jauh dari lokasi proyek sirkuit MotoGP Mandalika tiba-tiba sakit hingga mengeluarkan busa di mulutnya.

Pemilik kerbau Lalu Nure menyebutkan, ada belasan kerbaunya yang sakit sejak tiga hari terakhir.

"Mulai hari Rabu itu ada lima kerbau yang awalnya sakit, keluar busa di mulutnya. Sekarang sudah mencapai 18 ekor (yang sakit)," kata Nure sambil menggembala kerbaunya, Jumat (9/9/2021)

Baca juga: Aksi Protes Pembangunan Jalan Pendukung Sirkuit Mandalika, Warga Adang Alat Berat hingga Rela Dikubur

Disampaikan Nure, dari 18 kerbau yang sakit, dua di antaranya mati dan sisanya dapat disembelih.

"Tidak bisa kita obati, dua kerbau kita buang (mati), sisanya dapat disembelih," kata Nure sambil terburu-buru menuntun kerbaunya yang hendak ke jalan raya.

Nure yang memiliki puluhan kerbau ini mengaku tidak mengetahui apa penyebab kerbaunya tiba-tiba sakit.

"Saya tidak tahu apa mungkin penyebabnya, tapi sudah ada dokter hewan yang memeriksa," kata Nure.

Sementara itu dokter hewan dari Dinas Perternakan NTB Muslih menyampaikan, pihaknya telah mengambil sampel darah kerbau milik Nure untuk diperiksa di laboratorium di Bali untuk memastikan penyebab kerbau-kerbau yang sakit tersebut.

"Kita ambil sampel dulu kita akan kirim ke lab, untuk memastikan penyebab dari kerbau yang mengalami sakit, insyaallah hari Senin keluar hasilnya," kata Muslih.

Baca juga: Mandalika, Legenda Sang Putri dan Kisah Mereka yang Bertahan di Sekitar Sirkuit MotoGp

Muslih menyimpulkan bahwa penyakit yang dialami kerbau milik Nure yakni penyakit ngorok yang terlihat dari ciri-ciri mengeluarkan busa dan lehernya bengkak.

"Dugaan sementara kerbau ini kena penyakit ngorok, penyakit yang bisa menular ke kerbau-kerbau lainnya," kata Muslih.

Ia menampik kemungkinan kerbau keracunan akibat air minumnya tercemar limbah. Sebab, selama ini kerbau meminum air yang berasal dari sumur bor. 

"Tidak bisa keracunan. Kenapa saya bilang begitu, kita sudah tanya tadi di mana dia minum, ternyata yang diminum oleh kerbau itu air bor, sama air minumnya sama masyarakat," kata Muslih.

Baca juga: Warga Protes Pembangunan Jalan Pendukung Sirkuit MotoGP Mandalika: Biar Saya Mati di Sini Sekalian...

Muslih menyarankan agar pemilik kerbau untuk sementara waktu memisahkan kerbau yang mempunyai gejala penyakit serupa agar tidak menyebar ke pada kerbau lainnya.

"Semoga ini tidak meluas, tadi kita sudah sarankan pemilik agar memisahkan dulu kerbau-kerbaunya yang sakit, sama yang sehat," kata Muslih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com