Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Hilangnya KM Bali Permai 169 di Samudra Hindia, 19 ABK Belum Ditemukan

Kompas.com - 09/09/2021, 14:45 WIB
Ach Fawaidi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

Bekerja sama dengan Australia

Darmada mengatakan, karena titik hilang kapal lebih dekat ke Australia, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Basarnas Command Centre (BCC) Basarnas.

Basarnas selanjutnya melakukan koordinasi dengan Joint Rescue Coordination Centre (JRCC) Australia, Jumat (30/7/2021).

JRCC Australia merespons informasi tersebut dengan mengerahkan pesawat RSCU440 Challenger dari Perth untuk pencarian ke LKP. 

Dua kali pencarian melalui udara dilakukan, tetapi hasilnya nihil.

"Tidak ada ditemukan tanda-tanda kapal tenggelam. Biasanya kapal tenggelam ada manusianya melompat dengan menggunakan life jacket dan ada benda-benda bawaan yang mengapung," kata dia.

Baca juga: KM Hentri Terbakar di Perairan Maluku, Ini Daftar Nama 32 ABK-nya

Analisis ahli

Berdasarkan hasil analisis tim SAR dari Basarnas dan JRCC Australia, ada dua kemungkinan.

Pertama, kapal terbalik dan awak kapal meninggalkan kapal dengan rakit atau tenggelam.

Kedua, kapal meninggalkan LKP dengan tenaga mesin saja setelah alat komunikasi rusak total dan GPS tracking tidak berfungsi.

Sementara itu, terkait dengan 19 ABK yang ada di kapal, Darmada menyebutkan, mereka rata-rata berasal dari Jawa Timur dan Jawa Barat.

Baca juga: Lapas di Bali Kelebihan Penghuni: Daya Tampung 1.518 Tahanan, Diisi 3.589 Oranga

3 kemungkinan kondisi ABK

Terkait dengan keselamatan para ABK yang dimaksud, JRCC Australia bersama dokter ahli di bidang survival memberikan tiga penilaian.

Pertama, jika kapal terbalik dan ABK jatuh ke laut menggunakan lifejacket maka batas waktu bertahan hidup atau selamat, kemungkinannya sangat kecil sampai hari terakhir operasi SAR pada Senin (2/8/2021).

Kedua, jika kapal terbalik dan ABK menggunakan rakit, kemungkinan selamat sampai matahari tenggelam pada Senin (2/8/2021).

Ketiga, jika kapal hanya mengalami kerusakan pada alat komunikasi, kemungkinan ABK hidup masih besar mengingat logistik di kapal tersebut lebih dari cukup.

"Mudah-mudahan kapal ini masih melaut (ditemukan), tapi kendalanya kapal tidak dilengkapi telepon satelit, tidak dilengkapi dengan alat komunikasi yang memadai," tuturnya.

Meski telah diputuskan untuk menghentikan proses pencairan, lanjut dia, Basarnas tetap akan memantau dan menunggu hasil informasi dari kapal-kapal ikan yang berlayar di area tersebut.

"Kepastiannya kita akan dapat setelah kawan-kawan (kapal ikan) bersandar di Pelabuhan Benoa (awal November)," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com