KUPANG, KOMPAS.com - Sempat tersesat tiga hari di hutan, seorang guru SMP di Kecamatan Rote Barat, Rote Ndao, NTT bernama Maximus Bernadus Moa Neot alias Maxi Neot akhirnya ditemukan selamat.
Satu hari sebelum tersesat, Maxi sempat bercerita jika dirinya sering merasa seperti dibuntuti seseorang.
Baca juga: Kronologi Guru SMP Ditemukan dalam Kondisi Haus dan Lapar Setelah Tersesat 3 Hari di Hutan
Mengeluh ketakutan
Kasubag Humas Polres Rote Ndao Aiptu Anam Nurcahyo menjelaskan, satu hari sebelum masuk hutan atau Sabtu (4/9/2021), Maxi mengunjungi rumah tetangganya yang bernama Dominikus.
"Ketika mendatangi rumah Dominikus, Maxi sempat bercerita, akhir-akhir ini dirinya takut karena merasa sering dibuntuti oleh seseorang," kata Anam.
Kemudian, sehari berselang atau pada Minggu (5/9/2021), Maxi diketahui pergi ke hutan.
Namun, hingga beberapa hari kemudian, dia tak kunjung kembali.
Selanjutnya Selasa (7/9/2021), saudara Maxi mendatangi Mapolsek Rote Barat untuk melaporkan hilangnya Maxi.
Baca juga: Kapal Penangkap Cumi-cumi Terbakar di Maluku, 2 ABK Tewas, 25 Hilang Usai Lompat ke Laut
Telepon warga saat tersesat
Ketika berada di hutan, Maxi sempat menelepon DominIkus menggunakan ponselnya, Senin (6/9/2021) petang.
Dominikus sempat menanyakan kondisi Maxi.
Saat itu, pria tersebut menjawab, dirinya tersesat di hutan dan tidak tahu jalan pulang ke rumah.
Tetapi sebelum bertanya banyak hal, sambungan telepon telah terputus.
"Dominikus lalu menelepon kembali, tapi nomor sudah di luar jangkauan, sehingga Dominikus bersama anaknya pergi mengecek ke rumah Maxi, namun tidak ditemukan," ujar Anam.
Baca juga: 3 Hari Tersesat di Hutan, Guru SMP di NTT Ditemukan Dalam Kondisi Haus dan Lapar
Polisi juga meminta keterangan dari sejumlah saksi mata yang terakhir melihat dan berkomunikasi dengan Maxi
"Polisi akhirnya mendapat petunjuk dari seorang saksi bernama Dominikus Bolu Milla," ungkap Anam.
Upaya pencarian segera dilakukan oleh pihak Polsek Rote Barat, Kecamatan Rote Barat, keluarga, rekan kerja serta masyarakat Desa Oenggaut dan sekitarnya.
Namun, Maxi belum juga ditemukan.
Baca juga: Hari Pertama Sekolah Tatap Muka, Guru SMP di Kota Tegal Berdandan ala Punakawan
Selanjutnya, pada Rabu (8/9/2021), pencarian kembali dilanjutkan dengan melibatkan petugas Polsek Rote Barat, enam orang tim Basarnas Rote Ndao, lima orang petugas BPBD Rote Ndao, petugas Kecamatan Rote Barat, pihak keluarga, rekan kerja, Hamba Tuhan (Tim doa), serta masyarakat di Wilayah Rote Barat yang diperkirakan berjumlah 100 orang.
Ratusan orang tersebut lanjut Anam, dibagi dalam beberapa kelompok.
Masing-masing kelompok melakukan pencarian di hutan bagian timur Desa Oenggaut, Desa Nemberala, Desa Sedeoen dan Desa Bo'a.
Ditemukan dalam kondisi kelaparan
Pukul 15.45 Wita, Maxi berhasil ditemukan oleh salah satu tim pencarian yang beranggotakan Kanit Reskrim Polsek Rote Barat Aipda Antonius K Fahik bersama rekan kerja atau keluarga.
Dia ditemukan di hutan dekat Danau Oeoi, perbatasan Desa Nemberala dan Desa Bo'a, Kecamatan Rote Barat dalam kondisi kelaparan.
Maxi lalu dievakuasi ke rumahnya di Desa Oenggaut, Kecamatan Rote Barat.
"Maxi sempat diperiksa oleh petugas Puskesmas Delha dengan tensi normal," kata Anam.
Anam menyebut, Maxi diketahui berasal dari Kabupaten Sikka.
Dia merupakan guru yang bertugas di Kecamatan Rote Barat sejak tahun 1998 dan belum berkeluarga.
"Selama ini dikenal dengan pribadi yang sangat tertutup dan tidak bersosialisasi dengan warga sekitar," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.