KOMPAS.com - Camat Muara Sabak Barat Arie Julian Saputra mengatakan, anak 6 tahun yang dipukul dan dilempar ayahnya ke sungai alami trauma.
Diketahui, bocah tersebut dipukul ayahnya berinisial FN (36) warga Kelurahan Kelurahan Teluk Dawan, Kecamatan Muara Sabak Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi.
Aksi penganiayaan yang dilakukan FN terhadap anaknya pun viral di media sosial.
"Kondisi anak memang mengalami trauma dan sekarang sudah tenang," kata Arie melalui sambungan telepon, Selasa (7/9/2021).
Baca juga: Foto Viral 5 Polisi Demo Saat Jokowi ke Lampung, Ini Penjelasannya
Kata Arie, dirinya bersama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Provinsi Jambi akan datang ke rumah anak tersebut untuk memberikan dukungan kepadanya.
"Kita bersama psikiater akan berkunjung ke tempat anak. Nantinya kalau diizinkan, anak akan dibawa ke tempat rehabilitasi, guna menghilangkan trauma," ujarnya.
Bukan hanya mengalami trauma, kata Arie, dari hasil visum juga ada memar.
"Hasil visum memar di bagian tangan," ungkapnya.
Baca juga: Video Viral, Ayah Pukul dan Lempar Anaknya ke Sungai
Pelaku sudah diamankan
Setelah video tersebut viral, polisi langsung bergerak dan sudah mengamankan ayah korban.
Kapolres Tanjung Jabung Timur AKBP Andi Ichsan mengatakan bahwa pelaku sedang diperiksa oleh polisi.
"Kita sedang melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku kekerasan itu,” kata Ichsan.
Baca juga: Petugas BPBD yang Pukuli Pedagang Kopi Terancam Dipecat
Video kekerasan yang dilakukan FN terhadap anaknya sempat viral di media sosial.
Dalam video yang beredar di medsos, tampak seorang bocah laki-laki sesenggukan menangis sambil bersandar di pohon pinang yang berada di pinggir sungai.
Dengan wajah ketakutan, dia meletakkan tangan di atas kepala.
Baca juga: Polisi: Sampai ke Lubang Jarum Pun Dia Sembunyi Kita Buru
Tampak pula seorang lelaki dewasa memegang sandal sedang memarahi bocah tersebut.
Setelah memukul korban, tiba-tiba pria dewasa itu mengangkat bocah tersebut dan melemparkannya ke arah sungai.
Kata Arie, sehari sebelum peristiwa penganiayaan itu, korban diduga tidak mengikuti perintah orangtuanya dengan tidak pergi mengaji.
Baca juga: Pengakuan Remaja 18 Tahun Bunuh Pacarnya yang Hamil 8 Bulan: Kesal Sering Disuruh
Kemudian, setelah pulang dari pasar, anak itu kembali membuat ulah sampai memaki sang Ayah.
Melihat tingkah anaknya, Ayah korban pun naik pitam sehingga melakukan penganiayaan.
"Saya hapus videonya, karena sebagai Ayah saya tidak tega menyaksikan adegan kekerasan itu," ungkapnya.
Baca juga: Beredar Video Penganiayaan Anak di Ponpes, Anggota DPRD Demak Langsung Sidak
(Penulis : Kontributor Jambi, Suwandi | Editor : Abba Gabrillin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.