DEMAK, KOMPAS.com - Sebuah video kekerasan terhadap anak diduga terjadi pada sebuah pondok pesantren sudah menyebar luas di masyarakat.
Dalam tayangan berdurasi 1 menit 6 detik itu terlihat seorang pria dewasa menganiaya sejumlah anak yang tengah berbaring.
Seorang pria yang diduga salah satu pengurus pondok itu menampar dan mencekik leher anak-anak. Beberapa kali terdengar bentakan dari pria tersebut.
Baca juga: 97 Santri dan Pengasuh Ponpes di Sleman Positif Covid-19, Berawal dari 2 Orang
Kejadian di salah satu pondok pesantren di kabupaten Demak Jawa Tengah itu langsung menyentuh hati Tatiek Soelistijani anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Demak yang langsung melakukan inspeksi mendadak ke lokasi untuk meminta penjelasan terkait peristiwa tersebut.
Menurut Tatiek, saat dia datang, situasi pondok terlihat sepi.
Pengasuh maupun pengurus pondok tidak berada di tempat. Para santri juga tidak berada di lokasi karena ada kegiatan di luar.
Hanya ada satu pengurus yang bersedia menemuinya namun tidak dapat memberikan keterangan banyak terkait peristiwa tersebut.
Baca juga: Covid-19 Kembali Merebak dari Dalam Pesantren di Sleman, 84 Orang Positif
Pondok pesantren putra dan putri itu, mayoritas berisi santri rata rata usia antara 7 -13 tahun.
"Tadi pagi kami datang ke sini untuk klarifikasi kejadian sebenarnya. Apalagi videonya sudah menyebar luas di masyarakat. Kalau melihat vidieonya, sudah hukum rimba yang diberlakukan," kata Tatiek yang juga politisi PDI Perjuangan kepada Kompas.com, Minggu (5/9/2021).