Karir Leani terus melejit hingga meraih prestasi di tingkat dunia. Beberapa kejuaran dunia yang diikutinya berhasil meraih dunia.
Di Korea ia menyabet medali emas, perak dan perunggu di tahun 2017.
Lalu, dua medali emas dan satu perak di Swiss tahun 2019 dan masih banyak lagi prestasi ditingkat internasional.
"Kalau dihitung, ada sekitar 50 medali yang diraihnya selama bertanding badminton," kata Mujiran.
Dia dan istrinya semakin bangga ketika Leani meraih dua medali emas dan satu medali perak pada Paralimpiade Tokyo 2020 cabang olahraga parabadminton.
"Ya, kami sangat bangga dan bersyukur atas pencapaian Atri. Kemarin kami sudah video call sama dia. Katanya Selasa besok pulang ke Jakarta," ucap ibu Leani, Gina.
Untuk diketahui, Leani berhasil meraih dua medali emas dan satu medali perak sekaligus.
Dalam pertandingan final ganda putri SL3-SU5 yang berlangsung di Yoyogi National Stadium, Leani-Khalimatus menang atas pasangan Tiongkok, Cheng Hefang-Ma Huihui.
Mereka menang dua gim langsung dengan skor 21-18 dan 21-12.
Kemudian, pada pertandingan final nomor ganda campuran SL3-SU5 di tempat yang sama, Leani Ratri Oktila dan Hary Susanto berhasil mengalahkan wakil Prancis Lucas Mazur-Faustine Noel.
Pasangan Indonesia tersebut harus bekerja keras sebelum memastikan medali emas dengan skor 23-21, 21-17.
Saat bertanding di final tunggal putri SL4, ia harus puas dengan medali perak dan merelakan medali emas ke tangan Cheng He Fang dari China.
Leani kalah tipis dengan skor 19-21 di gim pertama. Di gim kedua, ia mulai bangkit dan bermain lebih tenang sehingga bisa memenangkan game ini dengan skor 21-17.
Lalu, di gim terakhir Leani Ratri-Cheng He Fang saling kejar-mengejar skor. Sampai akhirnya, perjuangan emas Leani harus pupus dan harus merelakannya ke tangan Cheng He Fang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.