Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panitia Arung Jeram Disebut Minta Sumbangan Saat Gubernur Sumbar Datang, Pokdarwis Padang Tarok: Itu Spontanitas Warga

Kompas.com - 06/09/2021, 20:18 WIB

PADANG, KOMPAS.com - Kedatangan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi ke acara arung jeram di Padang Tarok, Agam, Sumatera Barat menimbulkan polemik.

Pasalnya, kedatangan Mahyeldi berserta rombongan disebut membuat panitia terpaksa menggalang dana dan swadaya masyarakat.

Hal itu disampaikan tokoh masyarakat Agam, Nofrizon, yang juga anggota DPRD Sumbar, kepada Kompas.com, Senin (6/9/2021).

"Harusnya gubernur datang tidak memberatkan masyarakat. Tapi kenyataan panitia terpaksa menggalang dana dan meminta bantuan masyarakat," kata Nofrizon kepada Kompas.com, Senin (6/9/2021).

Baca juga: Polemik Surat Sumbangan Bertanda Tangan Gubernur Sumbar, Pemprov: Kita Hormati Proses Hukum

Nofrizon mengatakan gubernur datang dengan rombongan dan kepala organisasi perangkat daerah sehingga membutuhkan biaya untuk penyambutan.

Nofrizon mengaku juga menerima proposal bantuan dana dari panitia sehingga dinilai sangat tidak elok.

"Nah, ini yang jadi persoalannya. Gubernur datang masyarakat direpotkan. Harusnya gubernur yang melayani masyarakat, bukan masyarakat melayani gubernur," kata Nofrizon.

"Saya dengar kedatangan gubernur diinisiasi oleh tim suksesnya dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat. Ini letak persoalannya," ujar Nofrizon.

Baca juga: Dalami Kasus Surat Bertanda Tangan Gubernur Sumbar, Polisi Periksa 4 Pemberi Sumbangan

Bantahan Pokdarwis Padang: proposal sumbangan sudah disusun jauh hari, sumbangan snack spontanitas warga

Dihubungi secara terpisah, Ketua Pokdarwis Padang Tarok, Rori Mayuda Putra Dt Tiko Basa mengakui kedatangan gubernur dan rombongan dalam acara tersebut.

Rori mengatakan sebelum ada rencana kedatangan gubernur, pihaknya telah mengagendakan jauh-jauh hari acara tersebut.

"Nah, waktu itu Pak Gubernur punya rencana datang yang disampaikan oleh salah seorang tim ahli pariwisata gubernur dan bupati, Pak Azmi. Karena itu, kami tentu menyambut positif kabar itu," kata Rori kepada Kompas.com, Senin (6/9/2021). 

Rori mengakui pihaknya mengumpulkan sumbangan melalui proposal dan memanfaatkan swadaya masyarakat dalam kegiatan itu.

"Betul, kita membuat proposal bantuan. Itu untuk biaya pinjaman dan transportasi alat arum jeram. Ada sekitar Rp 2 juta," kata Rori.

 

Rori mengatakan anggaran itu sudah disusun jauh-jauh hari pula. Kendati, gubernur datang atau tidak, anggarannya tetap sebanyak itu.

"Dari proposal terkumpul Rp 1 juta dan sisanya saya yang tanggungjawab," kata Rori.

Sedangkan untuk penyambutan kedatangan gubernur dan rombongan, Rori mengatakan itu hasil swadaya masyarakat.

"Makan, snack dan penyambutan itu swadaya masyarakat. Spontanitas masyarakat karena gubernurnya datang," kata Rori.

Kadispar Sumbar mengaku tidak tahu ada kegiatan arung jeram

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Novrial mengaku tidak tahu dengan kegiatan tersebut.

"Saya tidak tahu dan juga tidak diajak," kata Novrial singkat.

Dari informasi yang ada, gubernur datang ke acara tersebut didampingi Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Sumbar Rifda Suriani, Kepala Balitbang Sumbar Reti Wafda, anggota  DPRD Sumbar dari Fraksi PKS Rafdinal dan lainnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tuntaskan Misi ke Candi Borobudur, Biksu Thudong Akui Sulit Meditasi di Indonesia

Tuntaskan Misi ke Candi Borobudur, Biksu Thudong Akui Sulit Meditasi di Indonesia

Regional
Pemkot Jambi Cabut Laporan Siswi SMP Pengkritik Wali kota, KPAI: Pendampingan dan Perlindungan Harus Diberikan

Pemkot Jambi Cabut Laporan Siswi SMP Pengkritik Wali kota, KPAI: Pendampingan dan Perlindungan Harus Diberikan

Regional
29 Santriwati Korban Pencabulan Pimpinan Ponpes di Sumbawa Ikuti Ujian Semester di Sekolah Lain

29 Santriwati Korban Pencabulan Pimpinan Ponpes di Sumbawa Ikuti Ujian Semester di Sekolah Lain

Regional
Bobol Warung Mi Ayam, Ayah dan Anak di Wonogiri Ditangkap Polisi

Bobol Warung Mi Ayam, Ayah dan Anak di Wonogiri Ditangkap Polisi

Regional
 Ditangkap Atas Kasus Kepemilikan 6,18 Kg Sabu, Kades di Tanggamus Lampung Minta Maaf ke Warganya

Ditangkap Atas Kasus Kepemilikan 6,18 Kg Sabu, Kades di Tanggamus Lampung Minta Maaf ke Warganya

Regional
Pamer Foto Mesra Megawati dan Jokowi di Instagram, Ganjar: Duo Panutan, Seiring Sejalan

Pamer Foto Mesra Megawati dan Jokowi di Instagram, Ganjar: Duo Panutan, Seiring Sejalan

Regional
KPU Nunukan Temukan Camat dan Kepala Sekolah 'Nyaleg'

KPU Nunukan Temukan Camat dan Kepala Sekolah "Nyaleg"

Regional
Tahu Akan Ditangkap Polisi, Maling Motor di Demak Pilih Serahkan Diri

Tahu Akan Ditangkap Polisi, Maling Motor di Demak Pilih Serahkan Diri

Regional
Sosok SFA, Siswi SMP yang Dilaporkan ke Polisi karena Kritik Pemkot Jambi, Pernah Nekat Temui Jokowi

Sosok SFA, Siswi SMP yang Dilaporkan ke Polisi karena Kritik Pemkot Jambi, Pernah Nekat Temui Jokowi

Regional
Ada SPKLU di Jalur Semarang-Solo, Masyarakat Diminta Tak Ragu Gunakan Mobil Listrik

Ada SPKLU di Jalur Semarang-Solo, Masyarakat Diminta Tak Ragu Gunakan Mobil Listrik

Regional
24 Perempuan Asal NTB Korban TPPO Alami Trauma

24 Perempuan Asal NTB Korban TPPO Alami Trauma

Regional
Pengusaha di Banten Dituntut 7 Tahun Penjara Terkait Korupsi Pengadaan Tablet Rp 1,6 Miliar

Pengusaha di Banten Dituntut 7 Tahun Penjara Terkait Korupsi Pengadaan Tablet Rp 1,6 Miliar

Regional
Beli Obat Tanpa Resep Dokter, Kakek 65 Tahun di Bogor Jadi Tersangka Kasus Narkotika

Beli Obat Tanpa Resep Dokter, Kakek 65 Tahun di Bogor Jadi Tersangka Kasus Narkotika

Regional
Pemkot Jambi Cabut Laporan Polisi ke Siswi SMP Pengkritik Wali Kota, KPAI: Seharusnya Begitu

Pemkot Jambi Cabut Laporan Polisi ke Siswi SMP Pengkritik Wali Kota, KPAI: Seharusnya Begitu

Regional
Menyoal Polisi yang Gunakan Kata 'Persetubuhan' di Kasus Kekerasan Seksual Anak oleh 11 Pria di Sulteng

Menyoal Polisi yang Gunakan Kata "Persetubuhan" di Kasus Kekerasan Seksual Anak oleh 11 Pria di Sulteng

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com