Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Sarjana Peternakan Tidak Laku, Gubernur NTT Ditantang Dosen dan Alumnus

Kompas.com - 05/09/2021, 22:31 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Pernyataan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat, yang menyebut sarjana peternakan dan pertanian di wilayah itu tidak laku, mendapat tanggapan dari sejumlah dosen dan alumni.

Dosen Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang Umbu Laya Sobang mengatakan, pernyataan itu seharusnya menggunakan data yang valid.

"Pernyataan beliau (Viktor) bisa saja benar, tetapi pernyataan tersebut menjadi bola liar karena tidak disertai data dan fakta," kata Umbu dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (5/9/2021).

Baca juga: Cerita Dudi Krisnadi, Pengusaha Kelor Beromzet Rp 4 M Per Tahun: Pernah Diminta Gatot Nurmantyo Praktik Produksi Kelor di NTT

Umbu yang juga alumnus Fakultas Peternakan Undana Kupang menuturkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, struktur ekonomi NTT pada 2020 masih didominasi sektor pertanian yang di dalamnya termasuk peternakan.

Sektor itu berkontribusi sebesar 28,51 persen dari perekonomian NTT.

Artinya, kata Umbu, pendorong berkembangnya sektor lain, baik sekunder maupun tersier, masih ditentukan sektor peternakan dan pertanian.

"Belum lagi untuk mendukung sektor pendidikan, untuk kuliahkan anak dari hasil ternak dan pertanian. Bisa membuat rumah yang layak karena jual ternak, untuk biaya kesehatan yang mahal jual ternak. Belum lagi sebagai buffer ketika terjadi rawan pangan," kata Umbu.

Baca juga: Soal Kerumunan Pejabat di Pulau Semau, Polisi Tegur Satgas Covid-19 NTT

Umbu pun memberikan gambaran, ada banyak warga yang justru hidup dari usaha dan niaga ternak sapi, mulai dari penjual rumput dan tali di pasar hewan, pedagang pengumpul, hingga transportasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' Buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" Buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Regional
Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Regional
Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Regional
Hari Pertama PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang, Belum Ada yang Daftar

Hari Pertama PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang, Belum Ada yang Daftar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com