Namun, sebagian ternak yang dikirim tersebut masih usaha sendiri oleh peternak rakyat dan mungkin juga alumni fakultas peternakan dan pertanian ada di dalamnya.
"Sampai saat ini belum terdengar ada usaha peternakan yang dikelola pemerintah dan memberikan konstribusi yang signifikan untuk pendapatan daerah," tegasnya
Menurutnya, jika Gubernur Viktor ingin mengevaluasi tingkat pengangguran sarjana di NTT, harus ada data yang memetakan tingkat pengangguran sarjana berdasarkan kompetensi keilmuan.
"Apa benar yang menganggur benar hanya dari alumni peternakan dan pertanian," ujar dia.
"Kalau mengatakan sarjana peternakan dan pertanian tidak laku, terus bagaimana dengan kompetensi ilmu lain seperti Fisipol Hukum, MIPA," sambung Umbu.
Baca juga: Gubernur Viktor Sebut Banyak Sarjana di NTT yang Tidak Laku
Dia mengatakan, kalau semua sudah bekerja dan terserap, lantas kenapa ekonomi NTT tidak bergerak maju.
Hal itu tidak hanya menjadi tanggung jawab lembaga yang melahirkan para sarjana, tetapi juga tanggung jawab pemerintah dengan menyiapkan lapangan kerja sehingga bisa diuji kemampuan mereka.
"Menurut saya, saat ini jauh lebih penting pemda harus terbuka untuk bekerja sama dengan perguruan tinggi, ketimbang saling menyalahkan. Yang ada di depan mata kita sekarang, adanya kebijakan merdeka belajar kampus. Merdeka untuk menyiapkan SDM yang andal," ujar dia.
Dia juga menanyakan kesiapan pemerintah provinsi dan kabupaten untuk bekerja sama dengan perguruan tinggi di NTT untuk menerjunkan mahasiswa selama satu atau dua semester ke desa-desa untuk membantu menggerakkan sektor pertanian dan peternakan.
"Kalau poin ini belum kita lakukan, maka hemat saya janganlah kita saling menyakiti sebagai sama saudara di daerah tercinta ini dan kita belajar menyelesaikan tugas kita masing-masing," kata dia.
Baca juga: Soal Pesta di Pulau Semau Saat Pandemi, Mahasiswa Laporkan Gubernur NTT ke Polisi
Secara terpisah, seorang alumni Fakultas Peternakan Undana Kupang, Yonathan Gah, menantang Gubernur NTT agar bisa lebih banyak meluangkan waktunya untuk berdiskusi dengan dosen serta para alumni peternakan dalam membantu pembangunan.
"Bukan hanya pemerintah saja yang menginginkan alumni itu laku dalam arti bisa pelihara ternak sebanyak-banyaknya, lalu pujian akhirnya diberikan pada pemerintah itu hal yang keliru," ujar dia singkat.