Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ketua RT soal Anggota DPRD Pekanbaru dan Keluarganya yang Diduga Dikeroyok

Kompas.com - 02/09/2021, 16:25 WIB
Idon Tanjung,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Ida Yulita Susanti membuat laporan polisi ke Polresta Pekanbaru, Riau, karena diduga mengalami penganiayaan.

Ida mengaku dikeroyok sejumlah orang di Jalan Irkap, Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru.

Akibat pengeroyokan itu, anaknya diduga mengalami luka di bagian leher diduga dibacok.

Baca juga: Anggota DPRD Pekanbaru dan Keluarganya Dikeroyok OTK, Ini Kata Polisi

Gusri, selaku ketua RT 02 di lokasi kejadian mengatakan, mulanya Rabu (1/9/2021) sore, terjadi kemacetan di Jalan Irkap karena tergenang banjir setelah hujan deras.

Sejumlah kendaraan yang hendak menuju Jalan Arifin Achmad terjebak macet, termasuk mobil anak Ida.

"Jalan kita ini alternatif untuk menghindari banjir di Arifin Achmad. Di persimpangan jalan, mobil anak ibu Ida ini berpapasan dengan mobil lain yang dikendarai ibu-ibu," kata Gusri saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (2/9/2021).

Baca juga: Seorang Anggota DPRD Pekanbaru Dikeroyok, Anaknya Dibacok

Ketika berpapasan, lanjut dia, anak wakil rakyat itu tidak mau mengalah. Sehingga, pemuda setempat mengatur lalu lintas untuk mengurai kemacetan.

Anak Ida diminta untuk memundurkan kendaraannya, agar ibu pengendara mobil itu bisa lewat.

"Dia (anak Ida) tak mau ngalah. Tetap tak mau mundur. Jadi ibu yang tadi mengalah dan memundurkan kendaraannya," kata Gusri.

Bukannya berterima kasih diberi jalan, sebut dia, anak Ida malah menginjak pedal gas dengan kencang dan diduga mengeluarkan kata-kata kotor ke pemuda yang mengatur jalan.

"Begitu dia dapat ruang gerak, digas mobilnya dengan kencang dan berkata kotor ke pemuda kita. Bahkan, ada pemuda kita yang kesenggol. Tentu pemuda kita tidak senang lalu dikejar dan dapat dihentikan kendaraannya," sebut Gusri.

Kemudian beberapa pemuda menegur anak Ida hingga terjadi cekcok. Agar masalah tidak makin panjang, maka didamaikan tokoh warga setempat.

Namun setelah bubar, kata Gusri, habis magrib anak tersebut datang membawa ibunya, yakni Ida dan juga bapaknya.

"Dia datang sama ibu dan bapaknya dan beberapa pemuda dengan satu mobil dan satu motor. Ibu dan bapaknya keluar membawa senjata sepertinya kunci roda menyerang ke rumah salah satu pemuda kita. Menyerang dengan kata-kata kotor," cerita Gusri.

Melihat hal itu, sambung dia, sejumlah warga setempat mendatangi lokasi kejadian. Namun, karena warga ramai, Ida dan suaminya kabur.

"Ibu ini setahu saya namanya ibu Ida. Dia salah satu anggota dewan (Pekanbaru) dari Partai Golkar. Jadi, ada ibu-ibu yang sudah tua di situ bilang ke ibu Ida 'anak ibu yang salah'. Tapi, (Ida) mendorong ibu itu dan berkata 'jangan ikut campur kau'. Setelah itu, dia naik lagi ke mobil sama suaminya. Karena nampak pemuda ramai, mereka (Ida dan suami) kabur dengan mobilnya kencang jadi masuk parit. Mereka pun keluar dari mobil dan masuk ke dalam Radja Coffe," jelas Gusri.

Saat kejadian itu, Gusri mengaku datang ke lokasi kejadian untuk menenangkan para pemuda. Ida ketika itu mengatakan akan membawa anaknya berobat ke rumah sakit.

"Saya tujuannya mau mendamaikan. Dia (Ida) bilang bawa anak dulu berobat setelah itu baru berdamai. Gitu arogannya sama saya. Silakan saja kata saya, kami tunggu. Tak lama setelah itu datang polisi bilang ke kita kalau ibu Ida melapor ke Polresta Pekanbaru terkait pengeroyokan," kata Gusri.

Dia menyatakan, berdasarkan keterangan warga, tidak ada terjadi kontak fisik pemuda dengan Ida dan keluarganya.

"Tidak ada kontak fisik sama sekali. Cuma pengaduan anak ke bapaknya dia bilang diserang. Saya menyayangkan anggota dewan menyerang warga kita," pungkas Gusri.

Sementara itu, Kompas.com sudah beberapa kali menghubungi Ida Yulita Susanti melalui sambungan telepon, namun tak merespon.

Diberitakan sebelumnya, anggota DPRD Kota Pekanbaru, Ida Yulita Susanti dan keluarganya mengaku dikeroyok orang tak dikenal.

Peristiwa itu dialami Ida di Jalan Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (1/9/2021) malam. Saat itu, Ida bersama suami dan anaknya.

Akibat penyerangan itu, anak Ida diduga mengalami luka bacok di leher. Kasus ini sudah dilaporkan Ida ke Polresta Pekanbaru beberapa jam usai kejadian.

Kepala Satuan Reserse (Kasatreskrim) Polresta Pekanbaru Kompol Juper Lumban Toruan membenarkan jika anak Ida mengalami luka bacok.

"Benar. Anaknya luka bacok di leher. Ibunya (Ida) kena juga, tetapi tidak kelihatan, makanya kita suruh visum," kata Juper saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApps, Kamis (2/9/2021).

Selain itu, mobil yang digunakan Ida juga rusak berupa kaca depan retak. Juper juga membenarkan lokasi kejadiannya di Jalan Arifin Achmad, tepat di belakang sebuah kafe.

Namun penyebab pasti atas insiden itu masih dalam pendalaman Satreskrim Polresta Pekanbaru.

"Kejadiannya di Jalan Arifin Achmad, belakang Kafe Radja. Tapi, kami akan periksa dulu untuk memastikan kronologis kejadiannya seperti apa," kata Juper.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com