PONTIANAK, KOMPAS.com - Sekretaris Laskar Pemuda Melayu (LPM) Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar) Mohlis Saka membenarkan, terduga penganiaya petugas PLN merupakan anggotanya.
"Atas kejadian tersebut kami dari DPD Laskar Pemuda Melayu Mempawah dan Seluruh keluarga besar organisasi menyampaikan maaf," kata Mohlis saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/9/2021).
Mohlis menerangkan, sudah bersilaturahmi ke PLN Cabang Mempawah untuk berdiskusi mencari jalan baik demi menjaga kenyamanan bersama.
Baca juga: Diduga Aniaya Petugas PLN, 2 Pria Berbaju Ormas Diamankan Polisi, Ini Penyebabnya
Selain itu, Mohlis memastikan, ormas LPM Mempawah juga koperatif mengikuti proses hukum di kepolisian.
"Akan tetapi kami juga menyampaikan bahwa reaksi tersebut pasti ada penyebabnya, tidak mungkin asap hadir tanpa api," jelas Mohlis.
Mohlis menilai, ada terindikasi oknum-oknum yang ikut mencampuri permasalahan dalam kesalahanpahaman ini.
Dia mengajak semua pihak menjadi bagian penting dalam menjaga kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari guna mencapai hidup damai dan harmonis antar sesama.
"Kami ingatkan jangan memprovokasi sesuatu masalah hanya agar keliatan hebat, jangan mencari panggung di tengah sesuatu yang sensitif," tutup Mohlis.
Baca juga: Ganjar Sebut Vaksinasi di Jateng Terhambat Titipan Ormas dan DPR
Diberitakan sebelumnya, dua laki-laki berbaju organisasi masyarakat (ormas), masing-masing BJ dan MR, diduga menganiaya petugas Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar).
Petugas PLN tersebut dianiaya lantaran dianggap mencabut listrik yang menunggak tanpa pemberitahuan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.