KEDIRI, KOMPAS.com - Ritual tahunan Larung Sesaji Gunung Kelud untuk memperingati bulan Suro dalam penanggalan Jawa di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, digelar secara tertutup pada Rabu (1/9/2021).
Kegiatan itu digelar secara tertutup karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Ritual itu diinisiasi dan dipimpin langsung oleh Mbah Ronggo selaku juru kunci Gunung Kelud. Pesertanya hanya segelintir orang sebagai perwakilan warga.
Mereka adalah warga sekitar gunung yang berusaha menjaga tradisi kearifan lokal, dengan mengekspresikan syukur kepada Tuhan atas melimpahnya hasil alam.
Dalam ritual itu pun tidak ada pengunjung maupun acara pendukung lainnya. Isinya hanya selamatan atau kenduri doa bersama.
Baca juga: Air di Salah Satu Kawah Danau Kelimutu Menyusut, Masyarakat Gelar Ritual Adat
Ada dua sesi doa yang dipanjatkan dalam ritual yang berlangsung di tanah lapang dekat kawah gunung itu.
Pertama dilakukan dengan pembacaan doa secara adat Jawa yang dipimpin oleh Mbah Ronggo. Selanjutnya ditutup dengan doa secara islami yang dibawakan salah satu tokoh masyarakat.
Mbah Ronggo mengatakan, ritual tersebut memang tidak berlangsung seperti biasanya karena pandemi Covid-19.
"Ada pembatasan karena kondisinya Covid-19 ini," ujar Mbah Ronggo seusai memimpin doa ritual, Selasa.
Ada pun dalam doa yang dipanjatkan, Mbah Ronggo memohon keselamatan atas diri manusia dan seluruh lingkungan alam.
Selain itu, Mbah Ronggo berdoa agar pandemi segera berakhir sehingga masyarakat bisa merasa aman dalam menjalankan aktivitasnya.
Ritual itu pun berlangsung singkat, sekitar 30 menit.
Meski disebut larung sesaji, namun kali ini tidak ada satu pun sesaji yang dilarung di kawah sebagaimana ritual sebelumnya.
Baca juga: Cerita Satpol PP Kediri Dirikan Dapur Umum untuk Warga Isoman, Ada yang Rela Jual Motor
Sesaji berupa makanan mulai dari nasi tumpeng dengan lauk ayam utuh, bubur beras, tape, maupun buah pisang dimakan secukupnya.
Sisanya dibungkus untuk dibawa pulang. Bungkusan makanan itu nantinya dibagikan kepada warga desa yang tidak bisa hadir dalam ritual tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.