Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ritual Larung Sesaji Gunung Kelud Digelar Secara Terbatas

Kompas.com - 01/09/2021, 19:08 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Ritual tahunan Larung Sesaji Gunung Kelud untuk memperingati bulan Suro dalam penanggalan Jawa di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, digelar secara tertutup pada Rabu (1/9/2021).

Kegiatan itu digelar secara tertutup karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Ritual itu diinisiasi dan dipimpin langsung oleh Mbah Ronggo selaku juru kunci Gunung Kelud. Pesertanya hanya segelintir orang sebagai perwakilan warga.

Mereka adalah warga sekitar gunung yang berusaha menjaga tradisi kearifan lokal, dengan mengekspresikan syukur kepada Tuhan atas melimpahnya hasil alam.

Dalam ritual itu pun tidak ada pengunjung maupun acara pendukung lainnya. Isinya hanya selamatan atau kenduri doa bersama.

Baca juga: Air di Salah Satu Kawah Danau Kelimutu Menyusut, Masyarakat Gelar Ritual Adat

Ada dua sesi doa yang dipanjatkan dalam ritual yang berlangsung di tanah lapang dekat kawah gunung itu.

Pertama dilakukan dengan pembacaan doa secara adat Jawa yang dipimpin oleh Mbah Ronggo. Selanjutnya ditutup dengan doa secara islami yang dibawakan salah satu tokoh masyarakat.

Mbah Ronggo mengatakan, ritual tersebut memang tidak berlangsung seperti biasanya karena pandemi Covid-19.

"Ada pembatasan karena kondisinya Covid-19 ini," ujar Mbah Ronggo seusai memimpin doa ritual, Selasa.

Ada pun dalam doa yang dipanjatkan, Mbah Ronggo memohon keselamatan atas diri manusia dan seluruh lingkungan alam.

 

Selain itu, Mbah Ronggo berdoa agar pandemi segera berakhir sehingga masyarakat bisa merasa aman dalam menjalankan aktivitasnya.

Ritual itu pun berlangsung singkat, sekitar 30 menit.

Meski disebut larung sesaji, namun kali ini tidak ada satu pun sesaji yang dilarung di kawah sebagaimana ritual sebelumnya.

Baca juga: Cerita Satpol PP Kediri Dirikan Dapur Umum untuk Warga Isoman, Ada yang Rela Jual Motor

Sesaji berupa makanan mulai dari nasi tumpeng dengan lauk ayam utuh, bubur beras, tape, maupun buah pisang dimakan secukupnya.

Sisanya dibungkus untuk dibawa pulang. Bungkusan makanan itu nantinya dibagikan kepada warga desa yang tidak bisa hadir dalam ritual tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com