KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 20 anak buah kapal (ABK) Tanker MT Ocean Star asal Indonesia, dipulangkan dari Timor Leste.
Mereka dipulangkan oleh pihak KBRI Dili melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak Rabu (25/8/2021).
"Mereka dikarantina sejak 25 Agustus di Kota Atambua, ibu kota Kabupaten Belu dan kami jemput mereka kemarin," ujar Kepala UPT Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Kupang, Siwa, kepada Kompas.com, Rabu (1/9/2021).
Baca juga: Video Viral 20 ABK Asal Indonesia Ditelantarkan dan Hanya Makan Mi Instan Kering
Setelah dijemput di Atambua, lanjut Siwa, 20 ABK itu dibawa ke Kota Kupang dan tiba pada Selasa (31/8/2021) malam.
Siwa mengatakan, 20 ABK itu kemudian ditampung sementara di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) milik Dinas Koperasi Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTT.
Menurut Siwa, 20 orang tersebut akan dipulangkan ke kampung halaman masing-masing di Sulawesi Selatan, Kepulauan Riau, dan Jawa Timur.
Siwa menyebutkan, berdasarkan data dari Perwakilan RI di Dili, 20 orang tersebut adalah PMI-Terkendala yang bekerja sebagai ABK di Kapal Tanker MT Ocean Star.
"Mereka memiliki masalah gaji tidak dibayar oleh PT Niaga Shipping Internasional asal Indonesia dan Nezia Edirma Lda, asal Timor Leste," kata Siwa.
Siwa mengatakan, saat ini masih dilaksanakan proses PCR maupun vaksin terhadap para ABK tersebut. Setelah selesai, mereka akan segera dipulangkan dalam minggu ini.
Baca juga: Menyoal Pesta di Pulau Semau Saat Pandemi, Dihadiri Gubernur NTT dan Berdalih Digelar di Zona Hijau
Sebelumnya, sebuah video berdurasi 2 menit 20 detik yang menampilkan 20 orang ABK Tanker MT Ocean Star asal Indonesia, ditelantarkan dan hanya makan mi instan viral beredar di media sosial.
Dalam video itu, kru kapal mengaku, sedang berada di perairan negara Timor Leste. Mereka ditelantarkan dan menahan lapar sehingga hanya makan mi instan kering saja.
"Saya dari kru MT Ocien Star, posisi sedang berada di Timor Leste saat ini pihak perusahaan kami telah menelantarkan kami dan kurang lebih sudah empat bulan tidak lagi memberikan gaji kepada kami," kata salah satu kru dalam video tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.