Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harvestmind, Sekelompok Anak Muda Perintis Pertanian Organik

Kompas.com - 31/08/2021, 15:24 WIB
Iqbal Fahmi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PURBALINGGA, KOMPAS.com- Nikita Sulaiman Akbar (30) meniti langkah mantap menuju ruang tamu.

Sepasang matanya awas mendikte deret bilangan dalam almanak jawa yang terpaku di dinding kayu.

Mulutnya komat-kamit merapal ilmu hitung yang diturun-wariskan leluhur dalam kitab primbon.

Senen pon, mongso kalimo (Senin pon, musim kelima), 42 hari lagi panen,” katanya lirih.

Sebersit senyum terbit di ujung bibirnya. Jika tak ada aral melintang, tak lama lagi padi yang Nikita semai akan lambai menjuntai, siap dituai.

Baca juga: Aksi Ibu-ibu di Kota Madiun Bagikan Sayur Organik, Bantu Warga Isoman

Sudah tiga tahun terakhir, Nikita dan 10 pemuda kawan pergerakan menjajal profesi baru sebagai petani.

Profesi yang dinilai banyak orang tidak bergengsi dan cenderung dihindari oleh generasi milenial.

Namun tidak bagi Nikita, Evid, Mukhlis, Acil, Ali, Jalul, Syifa, Darceng, Zaki, Dena dan Gaman.

Sejumlah muda-mudi yang tergabung dalam komunitas Harvestmind menggarap sawah organik terintegrasi energi ramah lingkungan di Desa Karangpetir, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.KOMPAS.COM/Harvestmind Sejumlah muda-mudi yang tergabung dalam komunitas Harvestmind menggarap sawah organik terintegrasi energi ramah lingkungan di Desa Karangpetir, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Dengan penuh percaya diri, mereka menyewa lahan seluas 300 ubin atau 4.200 meter persegi milik kas Desa Karangpetir, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

“Kami bersepuluh ini kenal waktu menggagas gerakan ‘perpus jalanan’ tahun 2017. Kami banyak diskusi dan berjejaring hingga bertemu dengan seorang tokoh tani di Yogya, namanya Gus Komar,” katanya saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (24/8/2021).

Dari Gus Komar, Nikita Cs banyak menggali ilmu pertanian organik berkelanjutan.

Baca juga: Pelihara Lingkungan, Warga Sunter Agung Olah Sampah Organik Jadi Pupuk Cair dan Padat

Selain itu, mereka juga banyak menimba ilmu tentang sociopreneur berbasis teknologi terapan.

“Akhir tahun 2018 kami mulai mencari lahan dan ketemu di sini (Karangpetir, red). Saat itu kami betul-betul nol pengalaman, terlebih orangtua kami tidak ada satupun yang menjadi petani,” ujarnya.

Nikita tahu, satu-satunya aset yang dimiliki olehnya adalah jejaring.

Memanfaatkan koneksi sesama pegiat lingkungan, Nikita CS akhirnya terhubung dengan Aliansi Organik Banyumas (AOB).

Babak baru pun dimulai. Dengan pendampingan AOB, Nikita CS menyulap lahan sawah yang mereka sewa sebagai “taman bermain” sekaligus demonstration plot (demplot) padi organik.

“Kami kampanyekan gerakan ini melalui media sosial, jadi mulai cari nama untuk kelompok petani kecil kami. Kebetulan ada anggota kami yang kenal sama Wira Nagara (komika, red) dan muncul ide nama ‘Harvestmind’,” jelasnya.

Baca juga: Lewat UPPO, Kementan Dukung Ketersediaan Pupuk Organik bagi Petani

Jenama Harvestmind, kata Nikita, memiliki makna memanen pikiran.

Dia ingin lahan 300 ubin yang digarap benar-benar menjadi kristalisasi ilmu dan pengalaman sosial yang selama ini hanya menjadi bunga bibir di ruang diskusi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com