Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat NTT Kumpul dan Bernyanyi Tanpa Masker, Ombudsman: Kita Perlu Keteladanan Pemimpin Patuhi Prokes

Kompas.com - 31/08/2021, 05:22 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

KOMPAS.com - Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Darius Beda Daton, menyebutkan acara pejabat NTT yang menimbulkan kerumunan layaknya pesta di Pantai Otan bisa menjadi preseden buruk.

Dia menyayangkan justru para pemimpin rakyat yang melakukan pelanggaran protokol kesehatan (prokes) di tengah pandemi Covid-19.

"Kita perlu contoh dan keteladanan pemimpin dalam mematuhi prokes agar warga juga mudah kita ajak patuh," kata Darius, kepada Kompas.com, Senin (30/8/2021) siang.

"Hemat saya, pesta yang menimbulkan kerumunan dihadiri oleh Gubernur NTT Viktor B Laiskodat bersama sejumlah kepada daerah se-NTT di Semau, Kabupaten Kupang, dapat menjadi preseden buruk yang akan ditiru masyarakat," lanjut dia.

Baca juga: Video Pejabat NTT Gelar Pesta dan Panggung Hiburan di Saat Pandemi, Ini Tanggapan Ombudsman

Tugas penegakan prokes makin berat

Ilustrasi masker. SHUTTERSTOCK/agarose Ilustrasi masker.

Usai viralnya video pejabat tak bermasker dalam sebuah acara di Pantai Otan, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang, Jumat (27/8/2021) itu, Darius mengaku menerima keluhan petugas soal sulitnya menegakkan prokes.

"Saya bahkan menerima beberapa WA dari para petugas di tingkat kecamatan, bahwa betapa berat tugas mereka melakukan penertiban prokes di lapangan setelah video kerumunan di Semau itu beredar," kata dia.

Menurutnya, masyarakat pun bertanya-tanya bagaimana bisa kegiatan panggung hiburan bisa digelar ketika masa PPKM.

"Masyarakat bertanya-tanya, kok bisa di tengah kampanye gencar perang melawan Covid-19 yang salah satunya jangan kumpul-kumpul, kok di NTT para pejabat tanpa beban kumpul-kumpul," imbuh dia.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTT, NTB, Kalbar, dan Kalsel 30 Agustus 2021

Meskipun lokasi acara tidak berada di wilayah PPKM Level 4, Darius menilai penegakan prokes adalah hal yang wajib dilakukan siapa pun.

Sementara dalam video yang beredar, banyak peserta acara tidak mengenakan masker.

Para pengisi hiburan di panggung pun tak mengenakan masker, termasuk hadirin yang berjoget di depan panggung.

Apalagi Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat sudah mengeluarkan instruksi bahwa PPKM diperpanjang hingga 6 September 2021.

Artinya, kegiatan pesta nikah, berdoa saat kematian, ibadah ke gereja dan ke masjid, sekolah, dan sebagainya, masih dilarang.

Baca juga: Heboh, Pejabat NTT Bernyanyi di Tengah Kerumunan Warga yang Berjoget Tanpa Masker, Wagub: Semua Sudah Vaksin

Dukung polisi lakukan penyelidikan

Ilustrasi Polisi KOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi Polisi

Darius berharap, Kapolda NTT dan tim harus bisa menindaklanjuti instruksi Kapolri terkait penegakan prokes khususnya mencegah kerumunan.

Dia juga mendukung langkah Polda NTT yang saat ini sedang menyelidiki dugaan pelanggaran prokes tersebut.

"Saya berharap agar pejabat harus menjadi contoh dan teladan kepatuhan terhadap prokes dalam semua level PPKM, sehingga tidak menimbulkan protes dari masyarakat," kata Darius.

Baca juga: Kapolda NTT Perintahkan Guru SD Penganiaya Tokoh Adat Diproses Hukum

 

Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi saat beraudiensi secara  langsung atau luring dan daring atau virtual  dengan tim dari Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk pembentukan tim penanggulangan pencemaran dan kerusakan laut di wilayah perairan NTT di ruang rapat Gubernur, Rabu (23/6/2021)Dokumen Humas Pemprov NTT Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi saat beraudiensi secara langsung atau luring dan daring atau virtual dengan tim dari Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk pembentukan tim penanggulangan pencemaran dan kerusakan laut di wilayah perairan NTT di ruang rapat Gubernur, Rabu (23/6/2021)
Wagub membantah

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi menampik adanya acara pesta di Pantai Otan, Kabupaten Kupang.

"Tidak ada acara pesta," kata Josef saat dihubungi Kompas.com, Minggu (29/8/2021) petang.

Kabar itu menghebohkan jagat maya karena banyak dari para peserta acara tidak mengenakan masker dan berkerumun.

"Yang ada acara pengukuhan TPKAD, pemberian beasiswa dan sembako ke masyarakat," ujarnya.

Baca juga: Di Tengah Gencar Melawan Covid-19, Kok di NTT Para Pejabat Kumpul-kumpul Tanpa Beban

Sebut peserta telah divaksin

Josef juga menyebut bahwa pantai yang berada di Desa Otan, Kecamatan Semau itu sudah berada di zona hijau.

Selain itu, seluruh peserta disebut sudah divaksin dan menjalani tes swab PCR.

"Di Otan itu zona hijau. Semua yang dari Kupang, harus sudah vaksin dan PCR. Kalau tidak, maka enggak boleh naik kapal," kata dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor: Robertus Belarminus, Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com