Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah di Perbatasan RI–Malaysia Mulai Gelar PTM, Kapasitas Siswa 50 Persen

Kompas.com - 30/08/2021, 16:53 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dony Aprian

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mulai membuka Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tengah pandemi Covid-19.

Meski demikian, dari 21 Kecamatan yang ada di perbatasan RI–Malaysia ini, PTM hanya diperuntukkan bagi mayoritas wilayah pedalaman atau dikhususkan bagi 19 kecamatan yang biasa disebut daerah 2 dan 3.

Dengan rincian, sebanyak 5 Kecamatan di Pulau Sebatik atau wilayah 2, dan 14 Kecamatan di wilayah 3.

"Kita membuka dengan pertimbangan prevalensi kasus di wilayah tersebut cenderung menurun akhir akhir ini. Kebijakan ini juga berdasar Surat edaran Bupati Bupati Nomor 245/BPBD/360/VIII/2021 tentang PTM. Dan ditindak lanjuti Kadisdikbud Nunukan dengan menerbitkan SE Nomor 694/Disdikbud-IV/421 tanggal 26 Agustus 2021 tentang PTM terbatas di wilayah PPKM level 3. Sementara Nunukan dan Sebatik masih tahap evaluasi," ujar Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan Nunukan Widodo saat dihubungi, Senin (30/8/2021).

Baca juga: Stok Habis, Kabupaten Nunukan Kesulitan Vaksinasi Masyakarat untuk Suntikan Tahap 2

Kebijakan tersebut memiliki opsi di mana kepala sekolah diberi kewenangan apakah siap untuk menggelar sekolah tatap muka atau tidak.

Widodo mengatakan, Dinas Pendidikan Nunukan belum menerima adanya laporan penundaan PTM sejak dibuka perdana hari ini.

Artinya, selain di Kecamatan Nunukan dan Nunukan Selatan, semua sekolah sudah memberlakukan PTM.

Dinas Pendidikan Nunukan juga terus memantau dan mengevaluasi mengingat Kabupaten Nunukan memiliki kasus Covid-19 varian delta yang berisiko penularan lebih cepat dan fatalitas cukup tinggi.

"Mulai SE Bupati terbit pada 26 Agustus 2021, kecuali wilayah Nunukan dan Nunukan Selatan, dibuka opsi tatap muka terbatas. Tapi kebijakan dikembalikan ke Kepala Sekolah, mereka memiliki kewenangan untuk melihat, menganalisis kondisi lingkungan sekitar. Sekiranya mengancam kesehatan ya belum dibuka, atau ketika ada yang terpapar ditutup kembali," jelasnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Naik Selama PPKM, Bupati Nunukan: Perda Kita Lemah

Widodo mengatakan, masih banyak guru maupun pelajar SMP yang belum mendapat vaksin.

Akan tetapi, vaksin bukan sebuah keharusan atau syarat menggelar PTM.

Bagi guru yang sudah vaksin, hukum membuka sekolah PTM menjadi wajib. Sebaliknya untuk guru yang belum vaksin hukumnya sunah.

Bagi sekolah sekolah yang membuka PTM, keberadaan sarana dan fasilitas penunjang protokol kesehatan (prokes) menjadi perkara wajib.

Adapun kapasitas siswa yang mengikuti sekolah tatap muka hanya 50 persen.

"Pelaksanaan PTM tetap mengacu pada keputusan bersama 4 Menteri Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK 01.08/MENKES/4242/2021 dan Nomor 440717 Tahun 2021," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com