Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Turun Langsung Bubarkan "Pit-pitan Bareng" karena Timbulkan Kerumunan

Kompas.com - 29/08/2021, 18:24 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

KOMPAS.com- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo turun langsung membubarkan acara peringatan Tahun Baru Islam di Demak yang bertajuk "Pit-pitan Bareng".

Acara yang berlangsung di Desa Batursari, Mranggen, Demak, Jawa Tengah, pada Minggu (29/8/2021) pagi itu dibubarkan karena berlangsung tanpa izin dan menimbulkan kerumunan anak-anak.

Selain itu, panitia acara juga tidak menerapkan protokol kesehatan secara baik. Banyak di antara mereka tidak mengenakan masker.

Baca juga: Foto dan Video Pejabat di NTT Berpesta Tanpa Masker Viral, Ini Penjelasan Wagub

Pembubaran itu berlangsung saat Ganjar melihat adanya kerumunan kala bersepeda di Demak.

Saat melintasi daerah Pucanggading, Batursari Mranggen, Demak, dia melihat kerumunan anak-anak dan orang dewasa di halaman Masjid Jami'Baitul Muttaqin.

Anak-anak itu adalah peserta "Pit-pitan Bareng" yang siap untuk berkonvoi.

"Mas, jenengan tidak pakai masker, jenengan juga. Panitianya siapa ini?" tegur Ganjar di Pucanggading, Batursari Mranggen, Demak.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu kemudian memberikan peringatan kepada panitia acara tersebut sekaligus menanyakan soal izin acara.

Baca juga: PPKM di Jateng Diperpanjang, Sejumlah Daerah Turun Level, Ganjar: Jangan Euforia

Kemudian diketahui acara itu berlangsung tanpa izin, Ganjar pun langsung membubarkannya.

"Langsung bubar. Itu ibu-ibunya juga tidak pakai masker semua. Jenengan tadi juga tidak pakai masker. Kalau begini, terus nanti saya marah, jenengan enggak enak. Kalau ini saya bubarkan pasti enggak enak," tegas Ganjar.

Ganjar lalu menjelaskan, saat ini Jawa Tengah belum terbebas dari Covid-19, meski ada tren penurunan kasus baru.

Dia bahkan secara gamblang menyatakan kesal dengan acara tersebut.

"Ini Covid-19 kita sudah kesel tenan lho mas, kesel banget. Kita sudah wah capek, dokter sudah luar biasa. Jenengan justru begini. Saya ini sepedaan ngecek mas, saya sendiri pakai masker. Saya minta Anda rekam setelah itu laporkan ke staf saya. Ini sampeyan sudah melanggar. Aku ora penak iki, Mas. Kalau begini, nanti njepat (melonjak) lagi. Jenengan nangis-nangis, dagang ora iso, nyambut gawe ora iso," ujar Ganjar.

Meski demikian, Ganjar tetap mengizinkan anak-anak yang sudah telanjur siap untuk bersepeda keliling satu putaran.

Baca juga: Ganjar Ungkap Penyebab Kematian Akibat Covid-19 di Jawa Tengah

Dia juga memberikan batas kegiatan itu tidak lebih dari 15 menit.

Selain itu, Ganjar meminta panitia untuk meminta peserta dan warga yang tidak memakai masker untuk langsung pulang.

"Sudah, biar anak-anak tidak kecewa, langsung diantar saja, satu putaran langsung pulang. Peserta yang tidak pakai masker suruh pulang, orang tua yang tidak pakai masker suruh pulang. Lebih pintar lagi kalau jenengan itu mengajarkan anak-anak ini pakai masker, dia sudah tidak pakai masker, orang tuanya tidak pakai masker," ucap Ganjar.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ganjar Kesal Lihat Pit-pitan Bareng Langgar Prokes, Langsung Minta Panitia Bubarkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com