Di bawah air, pengunjung bisa menikmati fish apartement yakni tempat ikan bertelur, berkembang biak, dan berkumpul.
Selain itu ada terowongan bawah laut dan beragam jenis ikan dan terumbu karang.
"Ada terumbu karang buatan seperti kotak-kotak dari beton ada ribuan, ini jadi daya tarik," kata dia.
Saat pandemi Covid-19, wisatawan yang ke Bangsring menurun tajam hingga 70 persen. Kemudian sejak PPKM 3 Juli 2021 lalu, destinasi wisata ditutup.
Sambil berharap wisata segera dibuka, pelaku dan pengelola wisata melakukan perbaikan dan membersihkan sejumlah fasilitas.
Baca juga: Monumen Bajra Sandhi: Merawat Ingatan Perjuangan Kemerdekaan RI di Bali
Harapannya jika wisata dibuka, mereka sudah siap menerima wisatawan.
"Bingung mau ngapain saat PPKM yang bisa dilakukan ya memperbaiki dan membenahi apa yang rusak. Sekaligus persiapan pembukaan destinasi," katanya.
Sukirno sangat berharap pariwisata segera dibuka. Sebab, mereka tanpa penghasilan saat pariwisata ditutup seperti ini.
Ada sekitar 68 orang yang menggantungkan hidupnya di Bangsring Underwater. Mereka terdiri penjaga parkir, tiket, UMKM, guide, hingga ABK kapal.
"Kasih kelonggaran, yang sangat terdampak adalah pelaku wisata," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.