"Surga" itu telah kembali
Perlahan setelah 2008, keindahan bawah laut di Pantai Bangsring mulai pulih.
Terumbu karang rusak, secara bertahap kembali sehat dan bagus. Ikan-ikan kembali untuk bertelur dan berkembang biak.
Kerja ini dilakukan bertahun-tahun. Hingga pada pertengahan 2014, Bangsring memberanikan diri menjadikan lokasinya sebagai kawasan wisata berbasis konservasi.
Tentunya dengan syarat tetap melakukan fungsi konservasi.
"Karena bawah laut tumbuh bagus dan ekosistem berkembang, maka dengan sendirinya pariwisata mengikuti atau berdiri," katanya.
21.000 wisatawan
Kini, nelayan setempat menikmati hasilnya. Setiap tahun sebelum pandemi ada 21.000 wisatawan yang datang untuk berwisata.
Rata-rata wisatawan lokal asal Jakarta, Surabaya, dan Yogjakarta. Sementara 10 persennya dari wisatawan asing dari Australia hingga Belanda.
Sukirno mengatakan, wisata bawah air ini menjadi satu-satunya di Banyuwangi. Termasuk adanya dive center dan instruktur selam.
Wisata yang ditawarkan yakni snorkeling atau menyelam di sekitar permukaan laut dan diving atau menyelam ke bagian laut yang lebih dalam. Kemudian edukasi tentang terumbu karang dan perawatannya.
Untuk snorkeling sewa alat dibanderol Rp 30.000 dan diving Rp 500.000 dengan pendampingan instruktur.
Wisatawan akan dimanjakan dengan pemandangan indah bawah laut Bangsring.
Baca juga: Kendala Pemkab Banyuwangi Pindahkan Pasien Isoman ke Tempat Isoter: Mereka Ada yang Ketakutan...