Sebut tim bekerja ekstra
Djamil menjelaskan, tim pemakaman Covid-19 tersebut bekerja secara sistemik.
Ada unsur kebijakan dan manajerial di dalamnya yang melibatkan Bupati Jember hingga Sekda sebagai penangung jawab.
Selain itu, ada pula unsur operasional, yang meliputi petugas pemakaman.
Kemudian, unsur administrasi yang melakukan verifikasi dan dokumentasi seluruh kegiatan agar bisa dipertanggunjawabkan.
“Ini satu kesatuan,” ujar dia.
Baca juga: Ini adalah Wabah, Penderitaan, Saya Tak Ingin Pejabat Menari-nari di Atas Penderitaan Rakyat
Dia menilai, lonjakan kasus Covid-19 membuat tim pemakaman jenazah pasien Covid-19 harus bekerja secara ekstra. Banyak tantangan yang dihadapi, hingga harus pulang pada pagi hari.
Para petugas, kata dia, harus bekerja professional dan bertanggung jawab.
“Oleh karena itu, mereka perlu diberikan dukungan dalam bentuk kompensasi terhadap tugas yang dilakukan,” jelas dia.
Bila ada masalah di lapangan, maka konsultasi dilakukan dengan penanggung jawab.
Pihaknya juga sering berkomunikasi dengan bupati jika ada persoalan dalam kematian warga akibat Covid-19.
“Banyak sekali masalah di lapangan,” terang dia.
Untuk itu, dia menilai, wajar bila para petugas pemakaman mendapatkan honor. Apalagi, sudah ada regulasi, yakni berupa SK dari bupati Jember
“Tentu wajar mendapatkan honor,” tutur dia.
Baca juga: Pejabat Terima Honor Rp 70 Juta dari Pemakaman Jenazah Covid-19, Ini Penjelasan Bupati Jember