Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Sukomanunggal Kota Surabaya, Heri Suprianto mengatakan Pemkot melalui Dinas Sosial telah memberikan bantuan sembako pada Sumirah.
Baca juga: Mahasiswa Unair Teliti Kualitas Air Kali Surabaya, Ini Temuannya
Bantuan diberikan sembari menunggu data Sumirah masuk ke sistem MBR.
Heri berkata ia juga telah menawari Sumorah agar tinggal dan dirawat di UPTD Griya Wreda sehingga mendapat perawatan yang lebih intensif. Termasuk pula dalam pemenuhan gizi dan kesehatannya.
"Kami juga telah memberikan edukasi kepada Sumirah agar mau tinggal ke UPTD Griya Wreda, namun beliau tidak bersedia," kata dia.
Sementara itu Eri Cahyadi mengakui bahwa dirinya dan Pemerintah Kota Surabaya telah lalai karena ternyata Nenek Sumirah belum mendapatkan bantuan sama sekali.
"Siapa yang salah? pemerintah kota, saya yang salah," kata Eri mengutip tayangan video yang diberikan Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara, Kamis (26/8/2021).
Eri juga mengunggah pernyataannya ini melalui akun resmi instagramnya di @ericahyadi_.
"Itu namanya keterlaluan. Berarti pejabat saya, mulai dari kepala OPD, Kasi, Kabid, Lurah, Camat, kasi kecamatan, kasi kelurahan, tidak pernah dekat dengan masyarakatnya," ucap Eri.
"Kalau dekat dengan masyarakatnya, ya pasti ada laporan ini," imbuh Eri.
Ia pun meminta agar seluruh jajaran di Pemkot Surabaya turun ke bawah untuk mengetahui kondisi yang sedang dihadapi masyarakat Surabaya, terutama warga kurang mampu dan terdampak pandemi Covid-19.
"Jangan pernah mulai hari ini lagi di Pemerintah Kota Surabaya ada orang miskin yang pejabat Pemerintah Kota Surabaya tidak tahu. Makanya muter, dikelilingi, dikelilingi itu daerahnya," kata Eri.
"Saya minta maaf. Nenek Sumirah sudah dalam penanganan Pemkot Surabaya. Untuk teman-teman, adukan segala masalah di lapangan lewat aplikasi Wargaku atau hubungi 112," ucap Eri.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ghinan Salman | Editor : Pythag Kurniati, Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.