Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nenek Sumirah, 62 Tahun Jadi Warga Surabaya, Selama Pandemi Tak Pernah Dapat Bantuan dari Pemerintah

Kompas.com - 27/08/2021, 06:27 WIB
Rachmawati

Editor

Sedih saat liat tetangga mengantre bantuan

Sumirah mengaku sedih ketika melihat tetangga dan warga lain mengantre bantuan dari pemerintah.

Namun dia masih berusaha tetap mengucap syukur dalam hati lantaran masih diberi kesehatan hingga saat ini.

"Mulai corona, saya tidak dapat (bantuan) apa-apa, sumpah demi Allah, Nak. Belum pernah juga disenggol (mendapat kabar)," ujarnya.

Baca juga: Keluarga Pak Tanto Akhirnya Dapat Bantuan, Tak Cuma Seragam Sekolah

"Saya lihat orang-orang ambil beras dan duit, hati saya menangis, Nak," sambung Sumirah.

"Setiap hari dikasih tetangga, saudara-saudara kiri kanan sudah seperti anak dan cucu-cucu saya sendiri)," ujar perempuan kelahiran 1932 itu.

Ketika sakit pun, Sumirah mengaku kerap dirawat oleh tetangga dan warga yang peduli terhadapnya.

"Kalau sakit, saya didatangi dan dibantu tetangga dan ibu-ibu PKK. Tapi alhamdulillah, saya belum pernah sakit parah, pernah ke puskesmas, bilangnya sehat semua," tutur dia.

Baca juga: Kisah Gemiati, Terdaftar sebagai Penerima Manfaat PKH, tapi Tak Pernah Dapat Bantuan

Ditolak sistem aplikasi

Sumirah (89), warga, asal Jalan Simojawar 1 No 50 RT 001 RW 001, Kelurahan Simomulyo Baru, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya, saat dikunjungi Sekretaris Komisi C DPRD Kota Surabaya Agoeng Prasodjo.KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN Sumirah (89), warga, asal Jalan Simojawar 1 No 50 RT 001 RW 001, Kelurahan Simomulyo Baru, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya, saat dikunjungi Sekretaris Komisi C DPRD Kota Surabaya Agoeng Prasodjo.
Sementara itu Camat Sukomanunggal Kota Surabaya, Lakoli mengklaim bahwa Ketua RW setempat sudah beberapa kali melakukan usulan agar Sumirah masuk ke dalam data MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah).

Namun, usulan itu ditolak oleh sistem di dalam aplikasi.

"Kemarin kami sudah usulkan kembali agar Ibu Sumirah masuk ke dalam MBR," kata Lakoli.

Ia mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu Dinas Sosial untuk melakukan verifikasi data

"Kalau data sudah masuk ke MBR, maka klien bisa mendapatkan bantuan permakanan atau intervensi yang lainnya," kata dia.

Baca juga: Wisma Karanggayam Surabaya Dirusak, Gedung Porak Poranda, Kaca Hancur

Tak hanya memastikan klien masuk ke dalam sistem aplikasi MBR. Pihaknya mengaku telah mengupayakan agar Sumirah mendapatkan intervensi bantuan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari pemerintah pusat.

"Kalau untuk bantuan UMKM itu sudah kita usulkan bulan April 2021, tapi masih belum dapat," ucap dia.

Sementara itu Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya sudah mendatangi rumah Sumirah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com