Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Pilkada di Yalimo Papua, 1.000 Warga Mengungsi, Pembakaran Rumah Terjadi Lagi

Kompas.com - 27/08/2021, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

'Lebih dari 1.000 warga pendatang masih mengungsi'

Sampai Rabu (25/8/2021), lebih dari 1.000 warga Yalimo - didominasi warga pendatang - yang menyelamatkan diri dengan mengungsi ke Kabupaten Wamena dan sekitarnya, masih belum kembali ke tempat tinggalnya.

"Mereka ini mayoritas masyarakat pendatang. Ketika ada kemarahan sesaat pendukung salah-satu peserta [pilkada], saudara-saudara kita ini saat ini masih mengamankan diri," kata Juru bicara Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal.

Saat aksi pembakaran terjadi pada akhir Juni dan awal Juli, para pendatang ini sempat mengungsi ke instansi TNI-Polri, namun akhirnya memutuskan mengungsi ke Wamena dan sekitarnya.

Baca juga: 250 Pasukan Gabungan Tiba di Elelim untuk Tangani Situasi di Yalimo

"Sampai saat ini, mereka belum [kembali ke Yalimo]," kata Kamal.

Namun faktanya bukan hanya para pendatang yang mengungsi untuk menyelamatkan diri. Yohanes Dogopia, anggota Bawaslu yang lahir dan besar di Yalimo, juga memilih mengungsi.

"Yang merasa dirugikan [dari putusan MK] mencari salah-satunya saya, sebagai penyelenggara dari Bawaslu, maka dari sisi itu, keluarga saya terancam," ungkap Yohannes kepada BBC News Indonesia.

"Tempat tinggal saya, yang dulu pernah saya tempati, itu dibakar juga," tambahnya.

Baca juga: 1.146 Warga Mengungsi akibat Kerusuhan di Yalimo

Berikut kisah lengkap Yohannes Dogopia, anggota Bawaslu Yalimo yang mengungsi di Jayapura

'Saya diancam, rumah saya dibakar, kami sekeluarga trauma'

Susasana warga Yalimo yang mengamankan diri di Koramil Elelim, Yalimo, Papua, Kamis (1/7/2021)Dok Kodim 1702/Jayawijaya Susasana warga Yalimo yang mengamankan diri di Koramil Elelim, Yalimo, Papua, Kamis (1/7/2021)
Mereka yang dirugikan hasil putusan MK itu mencari salah-satunya saya, sebagai penyelenggara Pilkada di lembaga Bawaslu.

Maka, dari sisi itu, keluarga saya juga terancam. Tempat tinggal saya di Yalimo, yang dulu pernah saya tempati dan kebetulan aset pemerintah, itu dibakar juga.

Hanya rumah saya yang baru, belum dibakar. Semua keluarga saya sudah mengungsi ke Jayapura. Saat kejadian saya baru tiba di Jayapura dari Jakarta.

Keluarga saya masih trauma sampai sekarang. Kebetulan istri saya kerja di Bank Papua yang dibakar juga. Karena dia trauma, dia bertahan di Jayapura.

Baca juga: Kapolda Papua: Konflik Politik di Yalimo Berpotensi Besar Menjadi Perang Suku

Sebelum rumah kami dibakar, istri saya sudah menuju ke Jayapura.

"Ancaman melalui telepon itu langsung ditujukan kepada saya. Sehingga saya perintahkan istri saya agar segera mengungsi sebelum ada putusan MK," ungkap Yohannes Dogopia.

Hal itu dilakukan istri saya, karena sebelum ada putusan MK, sudah ada ancaman melalui pesan tertulis ke telepon genggam kami.

Ancaman melalui telepon itu langsung ditujukan kepada saya. Sehingga saya perintahkan istri saya agar segera mengungsi sebelum ada putusan MK.

Baca juga: Pasca-kerusuhan, Warga Yalimo Masih Mengungsi dan Belum Berani Kembali ke Rumah

Ada beberapa dokumen yang saya simpan di rumah itu, ikut terbakar.

Hari Rabu (25/8/2021), masyarakat Yalimo masih trauma, dan masih ada aksi pembakaran rumah-rumah. Mereka akhirnya berdiam diri di rumah.

Perekomian macet di Yalimo. Semua jalan ditutup oleh massa pendukung, pasar dan kios tutup. Untuk bertahan, sebagian warga mengandalkan hasil kebun, dan lainnya mengungsi ke Wamena.

Baca juga: Erdi Dabi Didiskualifikasi dari Pilkada Yalimo, Jadi Tersangka karena Mabuk dan Tabrak Polwan hingga Tewas

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com