Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Kerusuhan di Yalimo, Ruko Dibakar dan Memilih Mengungsi ke Wamena

Kompas.com - 07/07/2021, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kerusuhan terjadi Kabupaten Yalimo Papu setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan Erdi Dabi-Jhon Wilil gugur dari kepesertaannya dalam Pilkada Yalimo 2020 pada Selasa (29/6/2021).

Massa yang diduga pendukung pasangan Erdi Dabi-Jhon Wilil membakar sejumlah bangunan di Distrik Elelim, Yalimo.

Total 34 kantor pemerintahan, 126 rumah kios, empat kendaraan roda empat dan 115 kendaraan roda dua menjadi sasaran amuk massa. Akibat aksi tersebut, kerugian materil diperkirakan mencapai Rp 324 miliar.

Baca juga: Kapolda Papua: Penanganan Situasi Yalimo Bergantung pada Pemerintah Pusat

Salah satu korban kerusuhan adalah Kardas. Ia tinggal di Yalimo sejak 2009 dan memiliki usaha kayu.

Pasca-kerusuhan, dia pun memilih mengungsi ke Wamena. Ia bercerita, saat kerusuhan, ruko miliknya di Yalimo ikut dibakar massa.

Di hari kejadian Kardas mengaku didatangi massa dan mereka meminta agar Kardas keluar dari rukonya karena akan dibakar. Bahkan massa sempat meminta Kardas untuk mengambil barang-barang berharga.

Baca juga: Cerita Pengungsi Kerusuhan Yalimo Diminta Keluar oleh Massa, Saksikan Rukonya Dibakar

Suasana Gedung Tongkonan Wamena yang menjadi Posko Induk Pengungsi Yalimo, Jayawijaya, Papua, Selasa (6/7/2021)KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Suasana Gedung Tongkonan Wamena yang menjadi Posko Induk Pengungsi Yalimo, Jayawijaya, Papua, Selasa (6/7/2021)
"Mereka datang ke kios saya lalu bilang, 'aduh bapak kayaknya ini kita mau bakar semua, keluar sudah ambil barang-barang berharga', jadi saya bilang kalau begitu bakar sudah baru saya nonton di depan rumah sampai hangus" ujar Kardas yang saat ini mengungsi di Gedung Tongkonan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Selasa (6/7/2021).

Ia mengaku mengenal sebagian massa yang membakar rukonya dan ia menjelaskan massa tak melakukan kekerasan pada warga yang rukonya dibakar.

Baca juga: 126 Ruko, 34 Kantor Pemerintahan Dibakar, Kapolda Papua: Kerugian Rp 324 Miliar di Yalimo


"Yang bakar kita teman-teman semua," kata Kardas yang berprofesi sebagai pengusaha kayu.

Menurutnya, saat kerusuhan tak ada aparat di lokasi kejadian. Karena trauma, ia pun memilih mengungsi ke Wamena. Ia akan kembali ke Yalimo jika kondosi sudah kondusif.

"Ya mau balik tapi nanti tunggu semua kondusif, tunggu penetapan (bupati dan wakil bupati) dulu," kata dia.

Baca juga: Diminta Namai Bayi yang Lahir di Pengungsian Yalimo, Kapolda Papua: Saya Beri Nama Martha...

Mengungsi ke kantor polisi

Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri menemui massa pendukung pasangan calon kepala daerah Yalimo, Erdi Dabi-Jhon Wilil, yang masih memalang jalan di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua, Senin (5/7/2021)KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri menemui massa pendukung pasangan calon kepala daerah Yalimo, Erdi Dabi-Jhon Wilil, yang masih memalang jalan di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua, Senin (5/7/2021)
Hal yang sama diceritakan Illias, warga Yalimo. Ia bercerita saat kerusuhan terjadi, kiosnya juga ikut dibakar massa.

Tak hanya itu, ia juga melihat asap mengepul dari kejauhan dan teriakan massa cukup keras yang membuatnya trauma.

Karena kondisi tak aman, Illias pun membawa keluarganya ke Polsek Elelim untuk mencari perlindungan sebelum akhirnya mengungsi ke Wamena.

Baca juga: 126 Ruko, 34 Kantor Pemerintahan Dibakar, Kapolda Papua: Kerugian Rp 324 Miliar di Yalimo

"Sekarang rumah sudah habis terbakar, waktu kejadian kami lari ke Polsek," kata warga asal Makassar itu.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com