JAYAPURA, KOMPAS.com - Situasi keamanan di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua, berangsur kondusif setelah penguatan personel keamanan tiba di lokasi tersebut.
"Sudah ada 250 personel gabungan di Elelim," ujar Dandim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf. Arif Budi Situmeang, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (2/7/2021).
Baca juga: Kapolda Papua: Konflik Politik di Yalimo Berpotensi Besar Menjadi Perang Suku
Menurut dia, sebelumnya akses jalan darat dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya, menuju Elelim sempat terputus karena massa merusak jembatan.
Namun setelah diperbaiki, kendaraan yang digunakan personel gabungan akhirnya berhasil masuk ke Elelim.
Selain itu, untuk memudahkan pengamanan bagi warga yang mengamankan diri, kini seluruh pengungsi dikumpulkan di Koramil Elelim dan Polres Yalimo.
"Pengungsi dikumpulkan di Koramil dan Polres, jumlahnya 1.058 orang," kata Arif.
Baca juga: Pasca-kerusuhan, Warga Yalimo Masih Mengungsi dan Belum Berani Kembali ke Rumah
Massa lakukan pembakaran
Sebelumnya terjadi aksi pembakaran yang dilakukan massa pendukung pasangan calon kepala daerah Yalimo, Erdi Dabi-Jhon Wilil, yang menolak putusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada Selasa (29/6/2021).
Dalam putusan tersebut, MK mendiskualifikasi kepesertaan pasangan Erdi Dabi-Jhon Wilil karena Erdi Dabi dianggap belum memenuhi syarat sebagai mantan narapidana yang harus menunggu selama lima tahun untuk bisa kembali ikut dalam dunia politik.
Selain itu MK memerintahkan KPU melakukan PSU dimulai dari tahapan pendaftaran tanpa menyertakan paslon 01.
Baca juga: Tingkatkan SDM, Pemprov Papua Kirim 350 Siswa SMP Studi ke Pulau Jawa dan Bali
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.