Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Aturan Bansos Dihentikan jika Penerima Tak Divaksin, DPRD: Kebijakan yang Aneh

Kompas.com - 26/08/2021, 05:43 WIB
Masriadi ,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – DPRD Lhokseumawe mendesak Pemerintah Kota Lhokseumawe untuk menghentikan aturan penerima bantuan sosial wajib sudah divaksin.

Pernyataan itu merespons aturan yang dikeluarkan Kepala Dinas Sosial Kota Lhokseumawe Ridwan Jalil nomor 450/567 tentang penerima bantuan sosial wajib sudah mengikuti vaksinasi Covid-19.

Baca juga: Lhokseumawe Perpanjang PPKM Level 3, Kafe Boleh Buka sampai Pukul 10 Malam

“Oknum pejabat juga ada yang tidak mau vaksin, itu bagaimana sanksinya? Jangan ke masyarakat penerima bansos aja,” ujar Wakil Ketua DPRD Lhokseumawe T Sofianus, saat dihubungi, Rabu (25/8/2021).

Baca juga: Insentif Nakes Lhokseumawe Belum Dibayar, Dinkes: Dokumen Masih di Puskesmas, Belum Direkap

“Kalau mereka kan mudah kita periksa kesehatannya, datanya ada, by name by addres. Lalu, bagaimana dengan pejabat dan elit daerah yang sampai hari ini belum vaksin. Itu harus fair kita. Jangan ke rakyat kita gas, ke elit tidak,” katanya.

Dia menyarankan kebijakan itu ditunda hingga semua penerima bantuan sosial diperiksa kondisi kesehatannya untuk mendapat vaksinasi.

“Tunda saja dulu agar ada rasa keadilan bagi masyarakat miskin penerima bantuan sosial,” ucap Ketua Partai Demokrat Kota Lhokseumawe itu.

Hal senada disampaikan anggota DPRD Lhokseumawe Dicky Saputra.  

“Jangan main stop bansos terus, itu kebijakan aneh sekali. Sisi lain tidak ada layanan pemeriksaan kesehatan untuk para penerima bantuan sosial. Sediakan dulu layanan kesehatan, periksa dulu semua,” kata Dicky.

 

Dia mengatakan, pemeriksaan kesehatan penting dilakukan untuk penerima bantuan sosial, karena tidak semua masyarakat bisa divaksin. Penyebab salah satunya karena memiliki riwayat penyakit tertentu.

Sehingga kesalahan besar jika tidak dilakukan pemeriksaan kesehatan dan langsung mengklaim penerima bantuan sosial tidak mau divaksin.

“Saya mau bilang, beberapa kepala dinas di Lhokseumawe juga tidak bisa divaksin. Coba hitung sendiri tuh mereka berapa orang yang tidak bisa divaksin karena ada penyakit bawaan dan penyebab lain. Jangan rakyat langsung kita hentikan bantuan, tapi tidak kita periksa,” kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Dia meminta kebijakan itu ditunda. Namun, jika bansos dihentikan karena aturan itu, Dicky siap pasang badan.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Hubungan Masyarakat Kota Lhokseumawe Marzuki menyebut, warga tidak akan menerima bantuan sosial jika tidak divaksin.

“Kebijakan itu berlaku sejak 5 Agustus 2021,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com