Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinsos: PMKS Tinggal di Gorong-gorong Pasteur Dipastikan Bukan Warga Kota Bandung

Kompas.com - 25/08/2021, 11:09 WIB
Putra Prima Perdana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Dinas Sosial Kota Bandung memastikan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang memanfaatkan gorong-gorong di Jalan Dr Djundjunan (Pasteur) bukan warga Kota Bandung.

"Itu bisa dipastikan bukan warga Kota Bandung, " kata Kepala Dinas Sosial Kota Bandung Tono Rusdiantono saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/8/202).

Lebih lanjut Tono menjelaskan, perilaku PMKS yang tinggal di dalam gorong-gorong atau saluran air sangat tidak lazim.

Baca juga: Gorong-gorong di Pasteur Bandung Jadi Tempat Tinggal PMKS

 

Dia pun mengakui pihaknya tidak jadi membawa para PMKS tersebut ke rumah singgah atau Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) lantaran mereka sudah tidak ada di lokasi saat akan dijemput

"Tinggal di gorong-gorong itu hal yang tidak lumrah, tidak lazim, pasti merupakan warga luar Kota Bandung. Sekarang sudah enggak ada, enggak tahu orangnya kemana," tuturnya.

Tono menjelaskan, pihaknya memiliki prosedur untuk membawa PMKS ke rumah singgah. Prosedur pertama adalah prosedur kedaruratan.

Baca juga: Kuburan Terhubung dengan Gorong-gorong, Jasad Hilang dari Makam dan Ditemukan Mengambang di Laut

 

Dalam prosedur ini, PMKS yang termasuk warga Kota Bandung atau PMKS dari luar Kota Bandung yang terjaring penertiban akan langsung dibawa ke Puskesos.

"Kalau kedaruratan itu berdasar perintah saya. Mau orang Bandung atau bukan orang Kota Bandung harus ditangani tapi nanti kita lakukan asesment. Nanti kita wawancara, ditanya darimana, terminasinya gimana, harus diapakan. Kalau dari luar Kota Bandung kita berikan ke daerah asal. Kalau orang Kota Bandung kita jamin makanannya, kesehatannya dan kita bina," ungkap Tono.

Baca juga: Saat Reka Ulang Adegan, Terungkap Ayah Bunuh DS dengan Sadis Sebelum Dimasukkan ke Gorong-gorong Sekolah

Prosedur kedua adalah non kedaruratan. Prosedur ini biasanya berasal dari pemerintah kewilayahan seperti kelurahan dan kecamatan sehingga bisa dipastikan PMKS yang dibawa oleh pemerintah kewilayahan adalah warga Kota Bandung.

"Kalau bukan kedaruratan harus pakai prosedur apalagi saat ini pandemi Covid-19. Nanti ada rekomendasi lurah, camat atau dari relawan sosial. Kewilayahan sudah tahu prosedurnya harus gimana, tapi harus ada PCR atau tes antigen," ucapnya.

Baca juga: 11 Hari Hilang, Seorang Kakek Ditemukan Tewas Membusuk di Gorong-gorong Depan Masjid

 

Dinsos: PMKS kebanyakan warga luar Kota Bandung

Jika akan mengirimkan PMKS seperti gelandangan atau anak jalanan ke Puskesos milik Dinsos, pihak kewilayahan juga wajib memilah orang yang benar-benar PMKS atau hanya pura-pura menjadi PMKS.

"Kalau mereka yang benar PMKS Kota Bandung kita lakukan pembinaan karena kita pakai APBD, tapi harus benar-benar PMKS dari Kota Bandung. Karena

Saya jarang menemukan PMKS warga Kota Bandung, kebanyakan dari luar Kota Bandung," tandasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi Sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi Sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com