Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD Bantul Dipukul dengan Senter Saat Lerai Perkelahian

Kompas.com - 23/08/2021, 16:33 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Saat pemeriksaan diketahui BP merupakan residivis dan baru saja keluar dari penjara terkait kasus penganiayaaan.

Dia baru menjalani hukuman 6 bulan penjara beberapa waktu lalu.

Kepada polisi, BP mengaku sebelumnya telah mengkonsumsi minuman keras (miras) sebelum mendatangi istrinya.

Ihsan menjelaskan pelaku disangkakan Pasal 351 KUHP tentang tindak pidana penganiayaan. BP terancam mendekam di bui untuk waktu yang tidak sebentar.

"Untuk ancaman hukumannya maksimal lima tahun penjara," kata Ihsan.

Baca juga: Ketua DPRD Sumbar: Jangankan Menghentikan Renovasi, Meninggalkan Rumah Dinas Ini Saya Siap jika Diminta

 

Polisi mengamankan satu senter bertuliskan SWAT police, pakaian korban, dan pakaian pelaku yang dikenakan saat kejadian berlangsung.

BP mengakui melakukan pemukulan. Dia juga mengakui sebelumnya mengkonsumsi miras bersama rekannya sejak pagi hari di Kabupaten Kulon Progo.

"Dari pagi saya minum lapen di Kulon Progo, beli satu setengahnya liter untuk empat orang. Jadi pas kejadian sadar," ucap dia.

Saat pemukulan dia mengaku spontan saja karena ada dorongan dari massa yang emosinya tersulut.

"Saya reflek, saya tidak tahu kalau anggota dewan. Apalagi saat itu saya dikerubungi puluhan orang, saya didorong dan dipukul dulu terus entah itu siapa saya reflek ambil senter dan saya amuk," ucap Bima.

Baca juga: BK DPRD Solok Rekomendasikan Pemberhentian Dodi Hendra dari Jabatan Ketua

Korban dapatkan lima jahitan

Anggota DPRD Kabupaten Bantul Eko Sutrisno Aji menjadi korban penganiayaan saat diminta melerai pertikaian tetangganya.

Saat melerai Eko malah mendapat hantaman senter yang mengenai kepalanya.

"Ada lima jahitan di kepala saya, ini masih pusing dan mual. Posisi saat ini masih di (rumah sakit) Panembahan Senopati," kata Eko saat dihubungi wartawan melalui telepon.

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengaku telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Bantul.

Hal tersebut untuk melanjutkan penanganan kasus ke tingkat selanjutnya.

"Tadi anak saya sudah lapor ke Polres (Bantul)," ucap Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com