Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD Bantul Dipukul dengan Senter Saat Lerai Perkelahian

Kompas.com - 23/08/2021, 16:33 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Kepolisian Resor (Polres) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menangkap seorang laki-laki berinisial BP (26) karena diduga menganiaya seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul, Eko Sutrisno Aji.

Penganiayaan ini bermula saat BP mendatangi rumah orangtua istrinya di Padukuhan Jodog, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak Minggu (22/8/2021) sekitar pukul 20.30 WIB.

Saat itu pertengkaran masalah keluarga berlangsung dengan keras hingga mengundang perhatian keluarga, dan warga sekitar.

Baca juga: Kapolsek di NTT dalam Kondisi Mabuk saat Aniaya Warga hingga Babak Belur

Khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan, Ketua RT setempat lantas menghubungi Bhabinkamtibmas dan tokoh masyarakat.

"Saat bersamaan hadir korban Eko Sutrisno Aji. Hadir bersama-sama dilakukan upaya untuk melerai memberikan nasihat tapi tidak digubris pelaku," kata Kepala Kepolisian Resor Bantul AKBP Ihsan saat jumpa pers di Mapolres Bantul Senin (23/8/2021).

Nasihat dan upaya melerai tidak dihiraukan pelaku, dan malah terjadi pemukulan atau penganiayaan dengan senter kepada korban.

Akibatnya, korban mengalami luka robek kepala cukup serius dan harus dilarikan ke Rumah Sakit UII hingga akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Panembahan Senopati (RSPS) Bantul.

BP kemudian diamankan ke Polsek Pandak karena orang yang datang ke rumah orangtua istrinya semakin banyak.

Baca juga: Di Tengah Pandemi, 65 Anggota DPRD Sumbar Dapat Anggaran Baju Dinas Total 908 Juta

Di Polsek Pandak, sejumlah masyarakat yang geram berdatangan, sehingga BP kemudian diputuskan dibawa ke Polres Bantul.

"Situasi massa banyak ke Polsek 300 orang saya datang ke Polsek melakukan evakuasi terhadap terduga pelaku. Dan hari ini yang bersangkutan segera kami tahan," ucap Ihsan.

Saat pemeriksaan diketahui BP merupakan residivis dan baru saja keluar dari penjara terkait kasus penganiayaaan.

Dia baru menjalani hukuman 6 bulan penjara beberapa waktu lalu.

Kepada polisi, BP mengaku sebelumnya telah mengkonsumsi minuman keras (miras) sebelum mendatangi istrinya.

Ihsan menjelaskan pelaku disangkakan Pasal 351 KUHP tentang tindak pidana penganiayaan. BP terancam mendekam di bui untuk waktu yang tidak sebentar.

"Untuk ancaman hukumannya maksimal lima tahun penjara," kata Ihsan.

Baca juga: Ketua DPRD Sumbar: Jangankan Menghentikan Renovasi, Meninggalkan Rumah Dinas Ini Saya Siap jika Diminta

 

Polisi mengamankan satu senter bertuliskan SWAT police, pakaian korban, dan pakaian pelaku yang dikenakan saat kejadian berlangsung.

BP mengakui melakukan pemukulan. Dia juga mengakui sebelumnya mengkonsumsi miras bersama rekannya sejak pagi hari di Kabupaten Kulon Progo.

"Dari pagi saya minum lapen di Kulon Progo, beli satu setengahnya liter untuk empat orang. Jadi pas kejadian sadar," ucap dia.

Saat pemukulan dia mengaku spontan saja karena ada dorongan dari massa yang emosinya tersulut.

"Saya reflek, saya tidak tahu kalau anggota dewan. Apalagi saat itu saya dikerubungi puluhan orang, saya didorong dan dipukul dulu terus entah itu siapa saya reflek ambil senter dan saya amuk," ucap Bima.

Baca juga: BK DPRD Solok Rekomendasikan Pemberhentian Dodi Hendra dari Jabatan Ketua

Korban dapatkan lima jahitan

Anggota DPRD Kabupaten Bantul Eko Sutrisno Aji menjadi korban penganiayaan saat diminta melerai pertikaian tetangganya.

Saat melerai Eko malah mendapat hantaman senter yang mengenai kepalanya.

"Ada lima jahitan di kepala saya, ini masih pusing dan mual. Posisi saat ini masih di (rumah sakit) Panembahan Senopati," kata Eko saat dihubungi wartawan melalui telepon.

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengaku telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Bantul.

Hal tersebut untuk melanjutkan penanganan kasus ke tingkat selanjutnya.

"Tadi anak saya sudah lapor ke Polres (Bantul)," ucap Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com