Adapun, lokasi pengerjaan bangunan tersebut berada di samping kanan rumah korban. Setelah itu, ASA beranjak ke tempat pengerjaan rumah.
Sekitar 30-45 menit kemudian, ASA kembali ke rumah. Ia tidak menemukan korban di dalam maupun di luar rumah.
Oleh karena itu, ASA melakukan pencarian ke sejumlah rumah tetangga dan keluarga. Namun, ia tidak menemukan K.
Lalu ASA memutuskan untuk mencari korban di pantai yang berjarak sekitar 150 meter di belakang rumah.
ASA melihat ada sebuah jeriken berwarna merah di belakang kandang kuda yang berada di dekat rumahnya.
Baca juga: Kisah Nestapa Yuliana, Ditandu 37 Kilometer Lewati Bukit hingga Sungai demi Melahirkan di Puskesmas
Ia mengenali bahwa jeriken tersebut adalah tempat penyimpanan minyak tanah di rumah mereka.
Kemudian, ASA mendekati jeriken itu dan menemukan jenazah istrinya dalam kondisi hangus.
ASA memberitahukan kejadian itu kepada keluarga. Lalu ia menelepon petugas Polsek Umalulu, Sumba Timur.
Dianggap meninggal tak wajar
Keluarga menganggap kematian K sebagai hal yang tidak wajar. Sebab, sehari sebelumnya korban masih sempat menghubungi keluarganya melalui sambungan telepon.
"Korban menginformasikan (kepada keluarganya melalui telepon) bahwa ia merasa seakan-akan ada (orang) yang berniat ingin membunuhnya," ungkap Handrio.