Bersebelahan dengan Pabrik, Rumah Isoter Ini Dijamin Tak Akan Kekurangan Oksigen

SURABAYA, KOMPAS.com - Sebuah rumah isolasi terpusat (Isoter) didirikan di kompleks industri rungkut Surabaya.

Di rumah isoter berkapasitas 76 tempat tidur itu, pasien dijamin tidak akan kekurangan oksigen. Sebab, oksigen dipasok langsung dari pabriknya.

Ruang isoter yang diberi nama Rumah Oksigen tersebut berada di kompleks industri SIER Surabaya.

Letaknya bersebelahan langsung dengan pabrik oksigen perusahaan produsen oksigen PT. Samator.

"Oksigen yang dialirkan ke rumah oksigen ini tidak mengambil jatah rumah sakit. Tapi mengambil jatah dari industri," kata Presiden Direktur PT Aneka Gas Industri Tbk Rachmad Harsono saat meninjau Rumah Oksigen, Jumat (20/8/2021).

Baca juga: Bermula Kondisi Pasien Memburuk Usai Pakai Tabung Oksigen, Terbongkar Ternyata Penjual Gunakan Tabung Bekas APAR

Kelebihan rumah oksigen ini yakni dekat dengan pabrik oksigen, sehingga tidak ada kekhawatiran kekurangan oksigen.

"Jika full 76 bed, oksigen yang dibutuhkan hanya sekitar 100 meter kubik. Jumlah itu tidak terlalu besar dibanding kapasitas pabrik kami. Jadi meskipun mengambil jatah pabrik, jatah industri tetap aman," terangnya.

Menurut Direktur Operasi PT SIER Didik Prasetiyono, 76 tempat tidur yang tersedia di rumah oksigen terdiri dari 40 tempat tidur untuk pasien laki-laki, dan 36 tempat tidur sisanya untuk pasien perempuan.

Baca juga: Tabungan Kholil Rp 36 Juta Raib, Hanya Tersisa Rp 98.000, Bermula Dapat Kabar Hadiah Voucer Pulsa

Rumah oksigen, kata dia, juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti ruang AC, kamar mandi yang bersih hingga sarana olahraga.

"Untuk tenaga medis kita bekerja sama dengan Rumah Sakit Marinir Ewa Pangalila dan Kementerian Kesehatan," jelasnya.

Fasilitas tersebut dipersiapkan untuk mengantisipasi gelombang serangan Covid-19 yang tidak terkendali seperi beberapa waktu lalu.

"Harapan kami semoga warga Surabaya dan sekitarnya sehat-sehat agar rumah oksigen tidak dihuni," ujarnya.

Per Kamis (19/8/2021), angka kumulatif kasus Covid-19 di Jatim mencapai 366.461 kasus.

313.479 kasus (85,54 persen) sembuh, 26.908 kasus (7,34 persen) dirawat, dan 26.074 (7,12 persen) meninggal dunia.