KUPANG, KOMPAS.com - Mantan Wakil Panglima Pejuang Pro-Indonesia di Timor Timur (Timtim) Eurico Guterres, menceritakan keharuan saat dirinya menerima penghargaan bintang jasa oleh Presiden Joko Widodo (Widodo) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/8/2021) lalu.
Eurico menuturkan, setelah selesai menerima penghargaan, dia sempat dihampiri Presiden Jokowi.
"Di luar dugaan saya, setelah selesai, bapa presiden menghampiri saya, kalimat yang terucap dari bapa presiden yakni Guterres apa kabar, kemudian saya jawab baik bapa presiden. Kemudian beliau tanya lagi Guterres tinggal di mana selama ini. Saya bilang saya tinggal di Kupang," ujar Eurico kepada sejumlah wartawan di Kupang, Rabu (18/8/2021).
Usai menjawab, lanjut Eurico, Jokowi lalu memintanya untuk menunggu beberapa saat.
Tak berselang lama, Eurico didatangi oleh Paspampres dan diberi tahu kalau Jokowi sedang menunggu di Istana.
"Akhirnya saya penuh dengan air mata, turun tangga dan saya naik mobil kecil itu. Saya diantar ke Istana dan bapa presiden sudah menunggu di sana," kata Eurico.
Eurico mengaku tidak bisa membendung tangisannya, karena mengingat perjuangannya bersama ribuan warga eks Timtim lainnya.
"Saya menangis karena memang saya tidak bisa tahan lagi. Selama 22 tahun kami merasa sudah kehilangan kepercayaan dan segala-galanya, tiba tiba terjadi kondisi seperti begitu. Saya kira siapa pun pasti akan mengalami kondisi seperti itu," kata Eurico.
Baca juga: Penghargaan yang Diterima dari Jokowi Jadi Kontroversi, Ini Kata Eurico Guterres
Menurut Eurico, dirinya berbincang dengan Jokowi sekitar 20 menit tentang banyak hal yang dialami oleh warga eks Timtim, terutama yang berada di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Banyak hal yang kami bicarakan, tapi karena waktu itu hanya lisan tapi bapa presiden juga mencatat beberapa poin yang saya sampaikan," kata Eurico.
Sejumlah poin penting yang disampaikan Eurico, yakni memberikan perhatian kepada rakyat Timtim pro-integrasi.
Kemudian, memberikan perhatian kepada para pejuang, seperti masalah rumah, tanah, pendidikan, kesehatan serta lapangan kerja.
Eurico juga menyampaikan kondisi 4.000 keluarga eks Timtim yang menempati lahan 743 di Kabupaten Kupang.
"Saya sampaikan kepada bapa presiden dan beliau mencatat semua dengan baik. Tapi selanjutnya kita serahkan kepada beliau karena keputusan ada di tangan beliau," kata dia.
Di akhir pembicaraan itu, Jokowi sempat memintanya untuk mencatat semua yang disampaikan untuk dikirim ke Jokowi.
Baca juga: Bukakan Pintu Mobil dan Sopiri Anak Yatim karena Covid-19, Kapolres Salatiga: Ada Kendala Lapor Saya