Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Eks Pejuang Timtim Eurico Guterres, Sempat Menangis Saat Bertemu Jokowi di Istana

Kompas.com - 18/08/2021, 17:17 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Mantan Wakil Panglima Pejuang Pro-Indonesia di Timor Timur (Timtim) Eurico Guterres, menceritakan keharuan saat dirinya menerima penghargaan bintang jasa oleh Presiden Joko Widodo (Widodo) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/8/2021) lalu.

Eurico menuturkan, setelah selesai menerima penghargaan, dia sempat dihampiri Presiden Jokowi.

"Di luar dugaan saya, setelah selesai, bapa presiden menghampiri saya, kalimat yang terucap dari bapa presiden yakni Guterres apa kabar, kemudian saya jawab baik bapa presiden. Kemudian beliau tanya lagi Guterres tinggal di mana selama ini. Saya bilang saya tinggal di Kupang," ujar Eurico kepada sejumlah wartawan di Kupang, Rabu (18/8/2021).

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Saat Ayah Bahagia Melihat Anaknya Jadi Paskibraka di Istana Negara | Pesan Gubernur Papua Saat Upacara HUT ke-76 RI

Diundang ke Istana

Foto tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden: Presiden Joko Widodo menganugerahkan tanda kehormatan ke 335 tokoh di Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/8/2021).Kompas.com/Fitria Chusna Farisa Foto tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden: Presiden Joko Widodo menganugerahkan tanda kehormatan ke 335 tokoh di Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/8/2021).

Usai menjawab, lanjut Eurico, Jokowi lalu memintanya untuk menunggu beberapa saat.

Tak berselang lama, Eurico didatangi oleh Paspampres dan diberi tahu kalau Jokowi sedang menunggu di Istana.

"Akhirnya saya penuh dengan air mata, turun tangga dan saya naik mobil kecil itu. Saya diantar ke Istana dan bapa presiden sudah menunggu di sana," kata Eurico.

Eurico mengaku tidak bisa membendung tangisannya, karena mengingat perjuangannya bersama ribuan warga eks Timtim lainnya.

"Saya menangis karena memang saya tidak bisa tahan lagi. Selama 22 tahun kami merasa sudah kehilangan kepercayaan dan segala-galanya, tiba tiba terjadi kondisi seperti begitu. Saya kira siapa pun pasti akan mengalami kondisi seperti itu," kata Eurico.

Baca juga: Penghargaan yang Diterima dari Jokowi Jadi Kontroversi, Ini Kata Eurico Guterres

Menurut Eurico, dirinya berbincang dengan Jokowi sekitar 20 menit tentang banyak hal yang dialami oleh warga eks Timtim, terutama yang berada di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Banyak hal yang kami bicarakan, tapi karena waktu itu hanya lisan tapi bapa presiden juga mencatat beberapa poin yang saya sampaikan," kata Eurico.

Sejumlah poin penting yang disampaikan Eurico, yakni memberikan perhatian kepada rakyat Timtim pro-integrasi.

Kemudian, memberikan perhatian kepada para pejuang, seperti masalah rumah, tanah, pendidikan, kesehatan serta lapangan kerja.

Eurico juga menyampaikan kondisi 4.000 keluarga eks Timtim yang menempati lahan 743 di Kabupaten Kupang.

"Saya sampaikan kepada bapa presiden dan beliau mencatat semua dengan baik. Tapi selanjutnya kita serahkan kepada beliau karena keputusan ada di tangan beliau," kata dia.

Di akhir pembicaraan itu, Jokowi sempat memintanya untuk mencatat semua yang disampaikan untuk dikirim ke Jokowi.

Baca juga: Bukakan Pintu Mobil dan Sopiri Anak Yatim karena Covid-19, Kapolres Salatiga: Ada Kendala Lapor Saya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com