Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Bupati Jekek Minta Warga Perkuat Optimisme Gotong Royong di Tengah Pandemi

Kompas.com - 17/08/2021, 18:36 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bupati Wonogiri Joko Sutopo meminta setiap warganya untuk selalu menumbuhkan semangat kegotongroyongan. Hal ini penting dimiliki setiap orang agar bisa bertahan menghadapi pandemi Covid-19 yang tidak kunjung usai.

Optimisme harus dibangun dengan satu rasa kebersamaan untuk menumbuhkan semangat kegotongroyongan,” ujar bupati yang akrab disapa Jekek, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (17/8/2021).

Dengan sikap optimisme, lanjut dia, warga akan menjadi semakin tangguh, sehingga ekonomi bisa tetap tumbuh di tengah pandemi.

Seperti diketahui, pandemi Covid-19 telah meluluhlantakkan seluruh sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka dari itu, setiap masyarakat harus punya rasa optimisme untuk bergotong royong.

Baca juga: Optimisme terhadap Penanganan Covid-19

Menurut Jekek, lewat gotong royong, warga bisa saling menginisiasi dan berkolaborasi di tengah kerontokan sendi kehidupan akibat pandemi.

Pernyataan tersebut ia sampaikan usai menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Republik Indonesia (RI) sebagai inspektur upacara di halaman Pendopo Kabupaten Wonogiri, Selasa.

Jekek menjelaskan, rasa optimisme harus dibangun dengan penguatan identitas. Hal ini bertujuan untuk akan menjaga kebhinekaan agar semakin tangguh dan tumbuh setelah 76 tahun kemerdekaan RI.

Untuk menunjukkan optimisme itu, kata dia, masyarakat harus bisa melihat arah kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri.

Baca juga: Sambut Hari Kemerdekaan Ke-76 RI, Golkar Dorong Optimisme Indonesia Maju 2045

Salah satu kebijakan tersebut terkait tata kelola anggaran yang dilakukan sebagai upaya bersama untuk membangun kesadaran berpikir bahwa pihak yang terkontraksi akibat pandemi bukan hanya masyarakat dan pelaku ekonomi saja.

“Tapi pemerintah juga dengan kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terbatas hingga hari ini mengalami kerontokan. Semua kami lakukan untuk penanganan Covid-19,” ucap Jekek.

Adapun penanganan pandemi yang dimaksud adalah menjamin pelayanan kesehatan hingga proses vaksinasi agar bisa berjalan.

Tak hanya itu, Jekek mengaku bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan konsolidasi dengan seluruh sumber daya manusia (SDM) yang ada untuk membangun optimisme masyarakat di Kabupaten Wonogiri.

Baca juga: Wapres: Bangun Optimisme Anak di Tengah Pandemi

Orang nomor satu di Pemkab Wonogiri itu menilai, kekompakan, inisiasi, serta inovasi-inovasi antarwilayah di Kabupaten Wonogiri dalam menangani pandemi Covid-19 cukup variatif.

Bahkan, sebut dia, inovasi antara desa satu dengan yang lainnya sangatlah berbeda.

“Kami sudah melakukan tour di delapan kecamatan dan bertemu dengan para kepala desa (kades) serta pihak-pihak yang aktif dalam penanganan Covid-19. Progres mereka sangat luar biasa, terutama semangatnya untuk menangani pandemi,” ujar Jekek.

Baca juga: Pidato Kenegaraan Jokowi, PKS Sayangkan Tak Ada Permintaan Maaf soal Penanganan Covid-19

Raih kepercayaan masyarakat

Pada kesempatan itu, Jekek mengatakan, pemanfaatan anggaran selama pandemi merupakan kata kunci dalam pembangunan infrastruktur dan program untuk pemenuhan standarisasi sarana publik.

Menurutnya, dengan pemanfaatan anggaran yang baik, maka pembangunan infrastruktur dan program sarana publik tetap bisa diwujudkan pada 2021.

“Itu salah prasyarat yang harus diwujudkan pemerintah agar masyarakat memiliki empati dan sensitivitas serta kepercayaan kepada pemerintah,” ucap Jekek.

Bagi dia, pandemi bukan suatu halangan dalam membangun infrastruktur dan memenuhi kebutuhan publik.

Baca juga: Bangun Infrastruktur di Bengkulu, Luhut Minta Ada Studi Komprehensif

Kendati demikian, Jekek mengaku, anggaran belanja daerah telah dipotong habis untuk penanganan Covid-19.

“Pembangunan infrastruktur untuk kebutuhan publik tetap jalan, meskipun anggaran belanja dipotong habis. Semua rincian anggaran dapat dilihat pada pengadaan barang dan jasa (PBJ) kami di dinas-dinas teknis formulasi serta struktur anggaran,” imbuh dia.

Pembangunan sarana publik, sebut Jekek, merupakan satu konsep yang sangat riil untuk menjawab kebersamaan, bukan dengan retorika dan teori

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com