Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpengaruh Pandemi, Ekskavasi Situs Pataan Dilanjut Oktober 2021

Kompas.com - 14/08/2021, 15:46 WIB
Hamzah Arfah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Dalam ekskavasi terakhir yang dilakukan di Situs Pataan, BPCB bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lamongan sudah berhasil mendalami struktur bangunan, yang dinilai sebagai bangunan Candi dan menjadi tempat ibadah pada masa itu. Termasuk, tempat yang dijadikan untuk menimba ilmu pada masa lampau.

"Sebelumnya pagar kan sudah ketemu, jadi nanti akan lebih menampakkan saja dan membersihkan halaman. Sebenarnya untuk Pataan, untuk candi induk dan purwananya sudah selesai, tinggal kita mengerjakan yang di halaman. Jadi harapannya itu besok, hanya mencari dan menentukan batas terluar," tutur Wicaksono.

Dalam estimasi BPCB Trowulan saat ini, ekskavasi yang akan dilakukan sekitar Bulan Oktober 2021 mendatang diperkirakan membutuhkan waktu pengerjaan sekitar 7 hari. Dengan sasaran, merapikan bagian halaman Situs Pataan yang diprediksi memiliki ukuran 72x72 meter persegi. Sehingga area di luar Situs Pataan, dengan jarak aman yang sudah ditentukan, bisa dimanfaatkan oleh warga.

"Harapan kami, kegiatan pelestarian bisa jalan, tidak harus menunggu sampai Candi Pataan dipugar baru bisa dimanfaatkan, tapi berjalan beriringan," kata Wicaksono.

Wicaksono juga mengaku, sudah sempat memberikan edukasi kepada masyarakat di Lamongan terkait Situs Pataan, yang ditengarai merupakan peninggalan zaman Raja Airlangga. Dengan narasi yang sempat diberikan, diharapkan dapat membuat masyarakat memanfaatkan Situs Pataan sesuai marwahnya sebagai tempat pertapaan dan menimba ilmu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Regional
Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Regional
Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Regional
TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

Regional
Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Regional
Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com