Dalam ekskavasi terakhir yang dilakukan di Situs Pataan, BPCB bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lamongan sudah berhasil mendalami struktur bangunan, yang dinilai sebagai bangunan Candi dan menjadi tempat ibadah pada masa itu. Termasuk, tempat yang dijadikan untuk menimba ilmu pada masa lampau.
"Sebelumnya pagar kan sudah ketemu, jadi nanti akan lebih menampakkan saja dan membersihkan halaman. Sebenarnya untuk Pataan, untuk candi induk dan purwananya sudah selesai, tinggal kita mengerjakan yang di halaman. Jadi harapannya itu besok, hanya mencari dan menentukan batas terluar," tutur Wicaksono.
Dalam estimasi BPCB Trowulan saat ini, ekskavasi yang akan dilakukan sekitar Bulan Oktober 2021 mendatang diperkirakan membutuhkan waktu pengerjaan sekitar 7 hari. Dengan sasaran, merapikan bagian halaman Situs Pataan yang diprediksi memiliki ukuran 72x72 meter persegi. Sehingga area di luar Situs Pataan, dengan jarak aman yang sudah ditentukan, bisa dimanfaatkan oleh warga.
"Harapan kami, kegiatan pelestarian bisa jalan, tidak harus menunggu sampai Candi Pataan dipugar baru bisa dimanfaatkan, tapi berjalan beriringan," kata Wicaksono.
Wicaksono juga mengaku, sudah sempat memberikan edukasi kepada masyarakat di Lamongan terkait Situs Pataan, yang ditengarai merupakan peninggalan zaman Raja Airlangga. Dengan narasi yang sempat diberikan, diharapkan dapat membuat masyarakat memanfaatkan Situs Pataan sesuai marwahnya sebagai tempat pertapaan dan menimba ilmu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.