Salah seorang penumpang yang ditangkap polisi, A, menyebutkan bahwa dia memesan kartu vaksin palsu karena vaksinasi kurang gencar dilakukan di Kabupaten Wajo.
A menyampaikan, ia dan kawan-kawannya juga sedang buru-buru ke Kalimantan.
“Kita mau vaksin di Wajo, vaksinasi kurang dilakukan, akhirnya tiba kami hendak berangkat kami memesan surat keterangan vaksin palsu dengan bayaran Rp 350.000 per orang," jelasnya.
Baca juga: Pembeli Kartu Vaksin Palsu: Vaksinasi Kurang, Kami Hendak Berangkat Terpaksa Beli Rp 350.000
Penumpang lainnya, H, mengatakan, dia membeli kartu vaksin palsu dari seorang berinisial L.
"Kami membeli surat vaksin palsu dari salah seorang yang mengaku bekerja di Puskesmas Pattirosimpe, Kabupaten Wajo. Saat saya membeli oknum Nakes itu mengaku berinisial L seorang perempuan," paparnya.
Kata H, banyak penumpang yang lolos dengan menggunakan kartu vaksin palsu itu.
Baca juga: Soal Kartu Vaksin Covid-19 Jadi Syarat ke Tempat Umum, Luhut Sebut Dilakukan Bertahap
"Saya melihat kartu itu sebagian hanya ditulis tangan. Namun, karena sudah banyak penumpang yang lolos di Pelabuhan Parepare menggunakan kartu itu, jadi ya kami berenam membelinya," sebutnya.
Menurut A, kartu vaksin palsu itu kerap ditawarkan oleh sejumlah oknum yang mengaku sebagai tenaga kesehatan di Kabupaten Wajo kepada calon penumpang kapal.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Pinrang, Suddin Syamsuddin | Editor: Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.