Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambulans Tak Lagi Dipakai Antar Warga Blitar yang Isolasi, Wali Kota: karena Membuat Takut

Kompas.com - 08/08/2021, 07:41 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Kota Bllitar tak lagi menggunakan ambulans untuk mengantar warga positif Covid-19 untuk menjalani isolasi terpusat di tempat yang sudah ditentukan.

Hal ini dilakukan karena sudah hampir sepekan Satgas Covid-19 Kota Blitar menemui kendala saat memindahkan warga yang menjalani isolasi mandiri menuju ke tempat isolasi terpusat.

 

Sejumlah warga enggan mengikuti anjuran untuk menjalani isolasi terpusat di Gedung Poltekkes dan isolasi terpusat Gedung Asrama PGSD.

Baca juga: Wali Kota Blitar Tak Larang Warga Berkumpul Rayakan Tahun Baru Islam

Wali Kota Blitar Santoso mengatakan, penggunaan ambulans memberikan dampak negatif pada kelancaran program pemindahan warga yang sedang isolasi mandiri di rumah ke pusat isolasi.

"Karena selama ini secara psikologis kalau ada ambulans yang meraung-raung itu kadang-kadang membuat masyarakat menjadi takut," ujar Santoso usai memimpin rapat mingguan penanganan Covid-19 di ruang kerjanya, Jumat (6/8/2021).

Dampak negatif dari penggunaan ambulans, ujarnya, akan menambah sulit membujuk mereka yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah agar bersedia dipindahkan ke pusat isolasi.

Siapkan tiga armada khusus

Efek menakutkan penggunaan ambulans, kata dia, akan bertemu dengan kurangnya kesadaran warga mencegah penularan Covid-19 dengan cara menjalani isolasi secara disiplin.

"Makanya kita kasih tiga armada (mobil) khusus untuk memindahkan warga dari rumah ke tempat isolasi terpadu," ujarnya.

Baca juga: Kisah Eris, Manfaatkan Waktu Luang dengan Bagikan Buku Gratis ke Pasien Isoman di Banyuwangi

 

Ilustrasi isolasi mandiri di rumah dan mengalami long covid.SHUTTERSTOCK/IREM01 Ilustrasi isolasi mandiri di rumah dan mengalami long covid.
Santoso mengatakan, masih ada di antara mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala namun tidak memahami bahayanya jika tetap menjalani isolasi di rumah.

Menurutnya, banyak warga yang tercatat menjalani isolasi mandiri di rumah tapi masih keluyuran dan berkumpul dengan tetangga.

Sebagian warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah itu, kata dia, tidak memahami bahayanya penularan Covid-19 ke tetangga dan keluarga mereka.

Mereka juga merasa tidak perlu menjalani isolasi di tempat khusus yang disediakan Satgas Covid-19.

Santoso berharap tokoh masyarakat dan agama bersedia turut membantu membujuk dan memberi pengertian mereka yang masih enggan mengikuti anjuran untuk menjalani isolasi di tempat khusus tersebut.

Baca juga: BNPB Siapkan Kapal untuk Tempat Isolasi Mandiri Terapung bagi Warga Sumbar

Kapasitas rumah isolasi

Menurutnya, hingga saat ini tempat isolasi terpusat di gedung asrama mahasiswa PGSD baru terisi sekitar 40 persen dari total kapasitas.

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Blitar, saat ini tempat isolasi terpusat di gedung asrama PGSD dihuni 69 warga dari total kapasitas tempat tidur sebanyak 132.

Sedangkan rumah isolasi di Gedung Poltekkes dihuni 48 warga dari total kapasitas tempat tidur sebanyak 122.

Satgas Covid-19 melaporkan 75 kasus baru Covid-19 di Kota Blitar pada Kamis (5/8/2021) sehingga akumulasi kasus menjadi 5.640.

Berdasarkan laporan yang sama, terdapat setidaknya 48 warga Kota Blitar yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala yang masih menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com