Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Razia Jam Malam, Pedagang Ngamuk hingga Lempar Meja ke Petugas

Kompas.com - 08/08/2021, 06:30 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Razia jam malam di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, diwarnai dengan protes.

Amukan pedagang menyambut petugas saat mendatangi Pare Beach, Kelurahan Ujung Sabbang, Kecamatan Ujung, Kota Parepare.

Seorang pedagang bahkan sempat melempar meja ke arah petugas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Malam itu, petugas hendak menutup warung makanan dan minuman para pedagang karena telah melewati jam malam.

Ketua Gugus Tugas Kecamatan Ujung Ardiansyah mengatakan, pihaknya telah memberikan surat teguran kepada sejumlah pedagang di Pare Beach.

“Kami telah memberikan surat teguran kepada para pedagang, agar tidak lagi melanggar jam malam. Sementara pedagang yang mengamuk kami layani dengan humanis," ujarnya.

Baca juga: Ngamuk Saat Dirazia Jam Malam, Pedagang Makanan: Kami Merugi Pak jika Ada Pembatasan

Respons pedagang

Saat didatangi petugas, pedagang memprotes kebijakan jam malam.

Ketua Pedagang Pare Beach Sigit menuturkan, adanya kebijakan ini, pedagang hanya membuka lapaknya selama dua jam.

“Kami tahu surat edaran adanya pemberlakuan jam malam hingga pukul 20.00, tapi kalau kami tutup hingga pukul 20.00, kami tidak dapat pembeli, sementara kami baru buka pukul 18.00. Jadi, waktu kami menjual hanya 2 jam saja," ucapnya, Sabtu (7/8/2021).

Baca juga: Cerita Razia PPKM Berakhir Ricuh, Oknum Satpol PP Aniaya Ibu Hamil, hingga Polisi Diusir Warga

Seorang pedagang makanan, Haji Haris, menuturkan, kebijakan jam malam membuat pedagang rugi.

“Kami merugi, Pak, jika ada pembatasan jam malam. Selama adanya PPKM ini kami tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarga kami. Jika waktu penjualan kami dibatasi, sejumlah bahan jualan kami busuk pak. Terpaksa kami tiap hari membuang dagangan kami karena tidak laku," terangnya.

Haris mengeklaim, pedagang Pare Beach telah berkoordinasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Parepare.

Baca juga: Razia PPKM Berakhir Ricuh, Oknum Satpol PP Gowa Diduga Aniaya Ibu Hamil

Hasil koordinasi itu, sebut Haris, pedagang diperbolehkan berdagang hingga pukul 24.00 Wita.

“Para pedagang ini telah rapat dengan anggota DPRD Kota Parepare, Komisi III. Saat itu kami diberikan waktu berdagang hingga pukul 24.00 malam oleh anggota DPRD Kota Parepare," ungkapnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Pinrang, Suddin Syamsuddin | Editor: Robertus Belarminus)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com