Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/08/2021, 10:41 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri berhasil memperoleh predikat Kabupaten Layak Anak (KLA) Tingkat Pratama setelah menanti selama sebelas tahun lamanya.

“Akhirnya kami menyandang KLA dengan kategori Pratama. Bahkan nilai kami cukup tinggi dibandingkan dengan kabupaten lain,” kata Bupati Wonogiri Joko Sutopo (Jekek).

Hal tersebut disampaikan Jekek saat menerima penghargaan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati secara virtual, Kamis (29/7/2021).

Untuk diketahui, penghargaan KLA di daerah diberikan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) dengan lima kategori, yaitu Pratama, Madya, Nindya, Utama, dan Kabupaten atau Kota Layak Anak.

Baca juga: Gedung PGRI dan Sekolah di Wonogiri Dijadikan Tempat Perawatan untuk Warga Isoman

Jekek memaparkan, prestasi yang didapatkan Pemkab Wonogiri tersebut merupakan hasil persiapan yang telah dilakukan selama satu setengah tahun.

Ia mengaku telah mempersiapkan regulasi dan sumber daya manusia (SDM) untuk mendapatkan predikat KLA.

Terdapat beberapa sektor yang menjadi kriteria penilaian di lapangan, yaitu pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan semua yang berkaitan dengan pelayanan anak.

Usai mendapat penghargaan KLA kategori Pratama, Pemkab Wonogiri harus melaksanakan evaluasi setiap tahun demi mempertahankan status KLA.

Baca juga: 3.720 Nakes di Wonogiri Peroleh Insentif Penanganan Covid-19

Bupati Jekek pun menyatakan komitmennya untuk mendapatkan penghargaan KLA kategori yang lebih tinggi bagi Pemkab Wonogiri.

Senada dengan Jekek, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB dan P3) Wonogiri, Setyarini juga berharap, Kabupaten Wonogiri akan mendapatkan penghargaan KLA pada kategori yang lebih tinggi.

Adapun untuk meningkatkan prestasi KLA pada kategori yang lebih tinggi, kata Setyarini, terdapat setidaknya 200 syarat yang harus dipenuhi Kabupaten Wonogiti.

Syarat tersebut termasuk memenuhi hak anak dari aspek pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

Baca juga: Anak-anak Mulai Terinfeksi Covid-19, Pemkab Wonogiri Siapkan Ruang Isolasi Khusus Anak

“Nanti mudah-mudahan tahun depan bisa (mendapat penghargaan KLA kategori) Madya atau Nindya,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Rabu (4/8/2021).

Setyarini mengatakan, perancangan KLA di Kabupaten Wonogiri sebenarnya sudah dimulai sejak 2010. Namun, baru tahun ini Kabupaten Wonogiri berhasil sampai pada tahap penilaian lapangan.

Menurut Setyarini, penghargaan KLA yang berhasil diraih merupakan hasil sinergi pemerintah daerah dalam merencanakan, membangun, dan mengadakan kegiatan ramah anak.

“Alhamdulillah semua organisasi perangkat daerah (OPD) kompak dan Pak Jekek memiliki komitmen sehingga seluruh OPD kompak,” ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com