Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Papua Kunjungi Polsek Nimboran yang Dibakar Massa, Pelaku Akan Diproses Hukum

Kompas.com - 03/08/2021, 13:59 WIB
Dhias Suwandi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri meninjau Mapolsek Nimboran yang dibakar massa di Kampung Pobaim, Distrik Nimboran, Kabupaten Jayapura, Selasa (3/8/2021).

 

Usai meninjau kantor Polsek Nimboran yang hanya tersisa puing-puing, Fakhiri menggelar pertemuan dengan Ketua DPRD Jayapura, Kepala Distrik Nimboran, Kepala Kampung Pobaim, tokoh masyarakat dan keluarga korban penembakan di Aula Kantor Distrik Nimboran.

Dari pertemuan yang dilakukan, sejumlah masalah diungkapkan warga dan keluarga korban.

Seperti, sering kosongnya Polsek Nimboran, maraknya judi togel, hingga peredaran minunan beralkohol.

Baca juga: Warga Diduga Tertembak, Massa di Papua Mengamuk dan Bakar Kantor Polsek Nimboran

"Peristiwa ini baru kali ini terjadi. Kami perlu lihat inti masalah, kalau mereka tidak mabuk, hal ini tidak mungkin terjadi. Tetapi, apa yang terjadi ini mari kita saling mengoreksi diri masing-masing," ujar Ketua Dewan Adat Sentani (DAS) Namblong, Matheus Sawa.

Merespons hal tersebut, Irjen Mathius D Fakhiri mengakui bila adanya penyerangan Polsek Nimboran karena personel yang ada tidak dekat dengan masyarakat.

Tetapi, ia juga menegaskan aksi massa yang membakar Polsek tidak bisa dibenarkan dan harus diproses.

"Mekanisme hukum jalan, tapi mediasi secara budaya tetap dilakukan. Di Papua ini banyak masalah dapat diselesaikan dengan kearifan lokal," kata dia.

Fakhiri juga telah memerintahkan Kapolres Jayapura untuk mengevaluasi kinerja personel Polsek Nimboran.

"Saya juga bekas Kapolres Kabupaten Jayapura, saya orang yang selalu main di distrik, kenapa bisa begitu, itu akan masuk dalam bagian elvaluasi. Apakah kita cukup dekat dengan masyarakat atau tidak, itu saya akan serahkan ke kapolres dan saya yakin beliau mampu mengevaluasi," kata Fakhiri.

 

Terkait operasional Polsek Nimboran, ia memastikan pelayanan ke masyarakat akan tetap berjalan dan Kapolres Jayapura akan meminjam bangunan milik Pemkab Jayapura untuk digunakan sebagai kantor sementara.

Seperti diketahui, kasus pembakaran Polsek Nimboran bermula ketika personel Polsek Nimboran mencoba mengamankan sejumlah warga mabuk yang sedang memalang jalan dan melakukan pemalakan.

Namun, ketika hendak diamankan, mereka justru mengancam aparat keamanan dengan menggunakan linggis dan memaksa personel Polsek Nimboran melepaskan tembakan peringatan ke arah atas.

Peringatan tersebut tidak juga diindahkan oleh warga tersebut yang terus berusaha menyerang aparat. Akhirnya aparat keamanan melepaskan tembakan ke arah bawah.

Baca juga: Massa yang Bakar Polsek Nimboran Mengira Ada Warga yang Tewas Tertembak, Ternyata...

Alhasil, Freserik Sem (22) yang dalam keadaan mabuk terkena luka rekoset di bagian kepala dan seketika jatuh pingsan.

Warga lain yang juga dalam kondisi mabuk mengira Freserik tewas dan mengajak warga lain untuk menyerang Polsek Nimboran.

Aksi pembakaran Polsek Nimboran terjadi pada Senin (2/8/2021) siang.

Kerugian materil akibat kejadian tersebut kendaraan roda 2 dinas sebanyak dua unit, kendaraan roda 2 pribadi sebanyak enam unit, kendaraan roda 2 barang bukti tiga unit, satu pucuk senpi jenis Brand Ceko, dan Mako Polsek Nimboran beserta barang inventaris di dalam hangus terbakar.

Sementara Frederik Sem kini tengah menjalani perawatan di RS Bhayangkara Jayapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com