JAYAPURA, KOMPAS.com - Penyebab massa membakar Polsek Nimboran, Distrik Nimboran, Kabupaten Jayapura, Papua, terungkap.
Direskrimum Polda Papua Kombes Faisal Ramadhani mengatakan, massa emosi karena mengira seorang warga bernama Frederik Sem (22) meninggal karena tertembak peluru aparat keamanan.
Faisal memastikan, Frederik tidak meninggal. Ia menyebut, pria itu terserempet peluru di bagian kepala.
Akibat insiden itu, Frederik yang sedang mabuk minuman beralkohol jatuh pingsan.
"Korban hanya terserempet peluru di bagian kepala, karena dia mabuk makanya langsung pingsan," ujar Faisal yang dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (2/8/2021).
Baca juga: Warga Diduga Tertembak, Massa di Papua Mengamuk dan Bakar Kantor Polsek Nimboran
Saat ini korban dalam keadaan sadar dan dirawat di RSUD Abepura, Kota Jayapura.
Faisal yang saat dihubungi tengah berada di lokasi kejadian memastikan situasi sudah kondusif karena massa sudah membubarkan diri.
"Situasi aman, saat kita datang massa sudah tidak ada," kata dia.
Aparat keamanan juga sudah melakukan pendekatan dengan tokoh masyarakat setempat untuk menyelesaikan kasus tersebut.
"Kita sudah bertemu kepala kampung, keluarga korban dan para tokoh masyarakat setempat," tuturnya.