Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tendang dan Tampar 2 Warga Tak Bermasker, Oknum PNS Mengaku Salah

Kompas.com - 31/07/2021, 19:38 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Seorang pegawai negeri sipil (PNS) di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), melakukan kekerasan fisik terhadap dua warga tak bermasker.

Saat menendang dan menampar korban, oknum PNS berinisial DN (55) itu memakai baju bertuliskan Pol PP.

Peristiwa tersebut terjadi di depan Pos TNI Angkatan Laut, Kecamatan Kanatang, Sumba Timur, Kamis (29/7/2021).

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kabupaten Sumba Timur Gollu Wola menyanggah bahwa oknum PNS itu adalah anggotanya.

"Sebenarnya yang melakukan (tindakan kekerasan) itu bukan anggota Pol PP. Dia PNS aktif di Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur," ujarnya, Sabtu (31/7/2021).

Baca juga: Oknum PNS Tendang dan Tampar 2 Warga Tak Bermasker, Pelaku Ngaku Atas Inisiatif Pribadi

Gollu mengatakan, DN melakukan perbuatan tersebut atas inisiatifnya sendiri.

DN pun telah mendatangi kantor Satpol PP pada Jumat (30/7/2021) untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf.

"Pelaku mengaku bahwa dia bukan anggota Pol PP dan dia minta maaf kemarin di kantor Pol PP," ucap Gollu.

Dia menjelaskan, pelaku beserta dua warga yang ditendang dan ditamparnya juga sudah berdamai di kantor Satpol PP.

Gollu menyebutkan, meski pelaku memakai atribut Satpol PP saat melakukan kekerasan, pihaknya tidak akan menempuh jalur hukum terhadap DN.

Alasannya, DN sudah meminta maaf dan membuat pernyataan untuk tidak mengulang lagi perbuatannya.

Baca juga: Oknum PNS yang Tendang dan Tampar 2 Warga karena Tak Pakai Masker Terancam Kena Sanksi

 

Terekam dalam video

Tampak pria yang memakai baju kaos yang bertuliskan Pol PP (tunduk) sedang menginterogasi dua warga di pinggir jalan.KOMPAS.com/TANGKAPAN LAYAR VIDEO Tampak pria yang memakai baju kaos yang bertuliskan Pol PP (tunduk) sedang menginterogasi dua warga di pinggir jalan.

Aksi kekerasan fisik yang dilakukan DN sempat terekam kamera.

Dalam video berdurasi 30 detik itu, DN terlihat menendang punggung kedua laki-laki yang sedang tidur telungkup di pinggir jalan.

Ia lantas menyuruh keduanya berdiri dan menanyakan kartu tanda penduduk (KTP) mereka.

Karena tidak menjawab pertanyaannya, DN lantas menampar pipi korbannya sebanyak satu kali.

Baca juga: Cerita Razia PPKM Berakhir Ricuh, Oknum Satpol PP Aniaya Ibu Hamil, hingga Polisi Diusir Warga

Atas perbuatannya itu, oknum PNS tersebut membuat surat klarifikasi dan memohon maaf. Surat itu didapat Kompas.com pada Sabtu siang.

Adapun soal pekerjaan DN, dia merupakan staf pada Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum di Kantor Kecamatan Kanatang, Sumba Timur.

Kasatpol PP Sumba Timur Gollu Wola menambahkan, seorang warga yang menyebarkan video aksi kekerasan tersebut juga membuat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya.

Tanggapan Bupati Sumba Timur

Terkait peristiwa itu, Bupati Sumba Timur Khristofel Praing menyampaikan bakal bersikap tegas terhadap oknum PNS yang melakukan kekerasan fisik terhadap warga.

Baca juga: Terlibat Jual Beli Surat PCR Palsu, Oknum PNS Ditangkap, Sudah Beraksi 5 Kali

"Saya sudah perintahkan Kasat Pol PP dan sekretaris itu untuk panggil, periksa yang bersangkutan. Kalau memang benar adanya oknum ASN, pasti kita ambil tindakan tegas. Tidak ada kompromi. Kita kasih sanksi. Pasti kasih sanksi," ungkapnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Sumba, Ignasius Sara | Editor: Robertus Belarminus)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com