BANYUWANGI, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Banyuwangi mengakui ada sejumlah pasien Covid-19 yang meninggal saat melakukan isolasi mandiri.
Jumlahnya sekitar tiga persen dari total kasus kematian akibat Covid-19 di Banyuwangi. Hingga 29 Juli, angka kematian akibat Covid-19 di Banyuwangi sebanyak 1.163 kasus.
"Ada (kematian saat isoman), tak banyak, dari seluruh kematian sekitar tiga persennya," kata Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono ditemui di Puskesmas Singotrunan, Jumat (30/7/2021).
Ia mengatakan, penularan Covid-19 sangat cepat saat ini. Kasus kematian pun meningkat seiring waktu.
Baca juga: Insentif Oktober 2020 Akhirnya Cair, Nakes di Banyuwangi: Ini Seperti Vitamin Penyemangat Kerja
Widji meminta masyarakat yang mengalami gejala Covid-19 segera memeriksa diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Supaya bisa dideteksi lebih dini dan ditangani. Insya Allah jika datang dalam kondisi baik, akan tertangani baik," kata pria yang akrab disapa Rio ini.
Menurutnya, kematian akibat Covid-19 di Banyuwangi terbilang tinggi.
Hal itu disebabkan pasien datang ke rumah sakit dalam kondisi kesehatan yang buruk.
"Mereka abai dengan kondisinya sendiri. Kebanyakan mereka ini yang isolasi mandiri di rumah masing-masing. Mereka tak mau melapor, tahu-tahu sudah berat," kata dia
Terkait hal ini, Banyuwangi telah menyiapkan tempat isolasi terpusat di masing-masing kecamatan.
Baca juga: Gelar Acara Pernikahan Saat PPKM Level 4, Seorang Tokoh Agama di Jember Didenda Rp 10 Juta
"Sehingga pemantauan bisa maksimal jika ada perburukan bisa dideteksi lebih dini," kata dia.
Hingga 29 Juli 2021, tercatat 10.526 kasus positif Covid-19 di Banyuwangi. Rinciannya, 894 kasus aktif, 1.163 orang meninggal, dan 8.468 pasien sembuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.