Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insentif Oktober 2020 Akhirnya Cair, Nakes di Banyuwangi: Ini Seperti Vitamin Penyemangat Kerja

Kompas.com - 30/07/2021, 19:20 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Insentif untuk tenaga kesehatan di Banyuwangi, Jawa Timur, mulai dicairkan, pada Jumat (30/7/2021).

Salah satu penerima, Yudo Budihariono (48), mengaku senang dengan mulai cairnya insentif ini. Sebab, ia belum menerima insentif sejak Oktober 2020.

Menurutnya, insentif ini seperti vitamin sebagai pelecut kerja di tengah pandemi.

"Alhamdulillah senang, ini yang kita tunggu-tunggu, ini vitamin sebagai pelecut dan semangat kita kerja di lapangan," kata perawat di Puskesmas Singotrunan itu di Banyuwnagi, Jumat.

Yudo belum tahu berapa jumlah insentif yang diterimanya. Namun, biasanya disesuaikan dengan jumlah pasien yang dilayani dan tingkat pendidikannya.

Baca juga: Gelar Acara Pernikahan Saat PPKM Level 4, Seorang Tokoh Agama di Jember Didenda Rp 10 Juta

"Kalau sebulan kadang Rp 900.000 kadang Rp 1 juta," kata pria yang berdinas sebagai perawat sejak 1998 ini.

Ia berharap pandemi Covid-19 segera tuntas dan bisa bekerja normal tanpa was-was.

"Biar bekerja juga enggak terlalu ruwet. Normal seperti dulu lagi," kata dia.

Insentif nakes senilai Rp 13,8 miliar

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, pencairan insentif untuk 906 tenaga kesehatan dengan nilai Rp 13,8 miliar telah dilakukan hari ini.

 

Insentif yang dicairkan merupakan periode Oktober 2020 hingga Maret 2021. Ia berharap insentif ini bisa menjadi penyemangat tenaga kesehatan.

"Ada bidan, perawat, dokter, hingga apoteker," kata Ipuk di Puskesmas Singotrunan.

Dana insentif itu berasal dari refocusing APBD.

Baca juga: Insentif Nakes Senilai Rp 13,6 Miliar Belum Cair Sejak Oktober 2020, Ini Janji Pemkab Banyuwangi

Ipuk mengucapkan permohonan maaf karena pencaran anggaran terlambat. Hal ini karena ada prosedur dalam pencairan anggaran.

"Banyak terimakasih kepada nakes yang bekerja keras, tak kenal lelah dalam penanganan Covid-19," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com