Untuk mendapatkan sertifikat CHSE ini membutuhkan dana yang tidak sekitit, bisa mencapai puluhan juta. Namun ia tidak melihat ada manfaatnya.
"Untuk apa kita beli alat-alat pencegahan penyebaran Covid sampai belasan juta, tapi tidak bisa dine in," ungkapnya.
Seharusnya, jika sudah CHSE bisa dine-in 50 persen, yang belum 25 persen. Jadi berbagai alat yang dibeli untuk prokes jelas kegunaannya.
Ia pun balik bertanya, apakah warung makan PKL sudah menerapkan prokes dengan baik, jawabannya tidak. Bahkan untuk tempat cuci piring tidak layak. Masih ada yang mencuci dalam satu baskom.
"Itu bukan berarti kami tidak peduli atau tidak pro terhadap PKL ya, kami tau mereka juga berjualan untuk mencari makan, cuma aturannya yang kami kritik," ungkap dia.
Berbagai kritik maupun masukan sudah disampaikan ke Pemkot Bandung melalui surat. Namun hingga kini pihaknya belum menerima balasan dari surat itu.
Bahkan tiap ada kebijakan, pihaknya tidak pernah dilibatkan untuk berdikusi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.